BRIN Gandeng Mitra Industri Kembangkan Fast Charging Kendaraan Listrik Berbasis Komponen Lokal

TechnologyIndonesia.id – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melalui Pusat Riset Konversi dan Konservasi Energi (PR KKE) menjalin kerja sama strategis dengan PT Indojaya Mitra Sarana untuk mengembangkan teknologi pengisian cepat (fast charging) kendaraan listrik berbasis komponen lokal.

Langkah ini diharapkan mempercepat adopsi kendaraan listrik sekaligus memperkuat ekosistem energi bersih di Indonesia.

Langkah strategis ini diumumkan dalam acara Silaturahmi Akhir Tahun Organisasi Riset Energi dan Manufaktur (Silat-Orem) 2024, yang diselenggarakan pada Selasa (10/12/2024) di Kantor BRIN, Serpong.

Pada kesempatan tersebut, dilakukan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama antara PR KKE dan PT Indojaya Mitra Sarana. Acara ini juga dihadiri oleh perwakilan kedua institusi yang turut menyaksikan momentum penting tersebut.

PT Indojaya Mitra Sarana merupakan perusahaan yang berdiri sejak 2006 dan dikenal sebagai integrator resmi Phoenix Contact dan Vector di Indonesia, serta penyedia teknologi di bidang otomasi proses dan instrumentasi, termasuk pengembangan infrastruktur pengisian kendaraan listrik.

“Kolaborasi ini bertujuan untuk mendukung pengembangan teknologi kendaraan listrik, khususnya dalam menciptakan solusi infrastruktur pengisian kendaraan listrik yang lebih efisien dan ramah lingkungan,” jelas Tata Sutardi, Kepala PR KKE BRIN dalam sambutannya.

Pada kesempatan ini, Tata menekankan bahwa kerja sama ini difokuskan pada pengembangan purwarupa perangkat fast charging kendaraan listrik dengan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) maksimal.

Teknologi fast charging ini diharapkan dapat memberikan solusi nyata terhadap tantangan pengisian baterai kendaraan listrik, khususnya kendaraan listrik roda empat di Indonesia.

“Salah satu masalah yang sering dihadapi adalah lamanya waktu pengisian baterai kendaraan listrik, dan teknologi ini diharapkan dapat mempercepat proses tersebut,” ungkap Tata.

Kolaborasi ini mencakup berbagai tahapan kegiatan riset, mulai dari koordinasi awal, studi literatur, hingga penyusunan laporan akhir.

Beberapa tahapan penting riset ini meliputi penyediaan bahan dan alat, pengembangan perangkat lunak Open Charge Point Protocol (OCPP) versi 2 untuk Central System Management Software (CSMS) dan Client, pemrograman perangkat lunak OCPP client versi 1.6 untuk charger Phoenix Contact dan Vector, serta perakitan purwarupa fast charging kendaraan listrik.

Selain itu, riset juga mencakup pengujian desain sirkuit listrik, panel, sistem proteksi, dan sistem pengisian. Integrasi sistem pembayaran berbasis kartu RFID untuk DC rapid charger juga menjadi salah satu aspek yang diuji guna memastikan keandalan dan efisiensi teknologi ini.

“Kami berharap semua komponen dapat diuji secara menyeluruh agar sistem pengisian ini benar-benar efektif dan siap digunakan,” tambah Tata.

Sementara itu, Cuk Supriyadi Ali Nandar, Kepala Organisasi Riset Energi dan Manufaktur yang turut hadir menyampaikan apresiasi terhadap kerja sama ini. Menurutnya, kerja sama ini sebagai langkah strategis untuk meningkatkan kontribusi komponen lokal dalam teknologi kendaraan listrik.

“Pengembangan perangkat fast charging berbasis komponen dalam negeri akan membuka peluang bagi industri lokal untuk berkembang, menciptakan lapangan kerja, serta mendorong pertumbuhan ekonomi nasional,” tegas Cuk.

Ia juga menegaskan pentingnya implementasi teknologi ini sesuai dengan ketentuan TKDN yang berlaku. “Setelah melalui berbagai tahap riset dan pengujian, hasil dari kerja sama ini diharapkan dapat menghasilkan teknologi yang siap diimplementasikan dan memenuhi ketentuan yang berlaku terkait TKDN,” tambah Cuk di akhir sambutannya.

Pada kesempatan yang sama, Edward, Direktur PT Indojaya Mitra Sarana, menyampaikan harapan agar kerja sama ini menjadi solusi teknologi yang berorientasi pada kebutuhan domestik.

“Infrastruktur fast charging yang efisien berbasis komponen lokal diharapkan dapat meningkatkan adopsi kendaraan listrik di Indonesia. Hambatan utama selama ini adalah keterbatasan infrastruktur pengisian, dan kami berupaya menjawab tantangan tersebut,” ungkap Edward.

Menurutnya, kolaborasi ini tidak hanya akan mempercepat penetrasi kendaraan listrik roda empat, tetapi juga memperkuat posisi Indonesia dalam revolusi energi global yang semakin berkembang.

“Dengan teknologi yang efisien dan ramah lingkungan, Indonesia dapat memainkan peran penting dalam transisi energi berkelanjutan, baik di tingkat nasional maupun internasional,” ujar Edward menambahkan.

Ini merupakan tonggak penting dalam pengembangan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia. Kolaborasi ini tidak hanya mendukung kemajuan teknologi kendaraan listrik, tetapi juga berkontribusi pada penguatan industri lokal dan mempercepat transisi energi bersih.

“Dengan komitmen yang kuat dari kedua belah pihak, diharapkan hasil dari program ini dapat memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat, ilmu pengetahuan, serta pembangunan ekonomi yang berkelanjutan di Indonesia,” pungkas Edward. (Sumber brin.go.id).

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014). Buku terbarunya, Antologi Puisi Kuliner "Rempah Rindu Soto Ibu"
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author