Jakarta, Technology-Indonesia.com – Melalui kegiatan Lumbung Pangan Berorientasi Ekspor (LPBE), Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Papua menggelar panen bersama jagung hibrida Nasa 29 di Kampung Yabamaru, Distrik Tanah Miring, Kabupaten Merauke, Provinsi Papua Papua. Nasa 29 merupakan salah satu varietas unggulan Balitbangtan karena memiliki potensi hasil tinggi hingga 11 ton/ha, dan kini telah banyak dikembangkan diberbagai daerah.
Kepala BPTP Balitbangtan Papua/PJ UPSUS Pajale, Muhammad Thamrin mengatakan, selain padi, Merauke juga potensial dalam pengembangan jagung, baik pada musim hujan di wilayah utara (Distrik Muting, Ulilin, Eligobel dan Jagebob), maupun di musim kemarau pada wilayah sentra padi. Selain dukungan lahan baku yang luas, kondisi lahan subur juga menjadi menjadi penguat potensi pegembangan.
“Hal ini terlihat pada produksi jagung komposit eksisting di lahan petani di Distrik Jagebob mampu mencapai 4 ton/ha. Dengan penerapan teknologi yang tepat produktivitas jagung di tingkat petani dapat ditingkatkan,” tutur Muhammad Thamrin.
Wakil Bupati Merauke, Sularso dalam sambutannya mengatakan agar petani, “Jangan ragu tanam jagung.”. Untuk itu, Pemerintah Daerah (Pemda) Merauke akan menerapkan beberapa regulasi seperti proteksi pasar dan harga serta kebijakan pendukung lainnya agar komoditas jagung di Merauke bisa dikembangkan.
Pengembangan jagung harus disertai dengan industri lainnya. Misalnya, pakan ternak, agar usaha bisa berkelanjutan. Merauke diharapkan dapat berkontribusi dalam penyediaan bahan baku pakan ternak untuk mengurangi potensi impor jagung. Pemda Merauke optimis dengan potensi luas tanam jagung 50.000 ha untuk dua musim tanam, mampu memenuhi kebutuhan nasional pakan ternak sebesar 16%.
Kini Merauke telah diakui secara nasional sebagai salah satu kabupaten penyokong swasembada beras dan jagung. Sebagai “raksasa pangan” di wilayah timur Indonesia, Merauke diharapkan menjadi basis utama titik ekspor pertanian dari timur.