Jakarta, Technology-Indonesia.com – Setelah melewati tahapan proses pemuliaan sampai dengan pengujian multilokasi, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) Kementerian Pertanian melepas varietas unggul baru (VUB) padi Respati. Varietas respati akan menambah preferensi petani terhadap VUB padi umur genjah dengan produksi tinggi.
Nama Respati dimaknai sebagai seorang tokoh laki-laki yang gagah. Penamaan varietas Respati diharapkan bisa menjadi cerminan penampilan varietas unggul baru padi inbrida yang dapat tumbuh atau berkembang menjadi primadona petani.
Menurut Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) Fadjry Djufry, Kementerian Pertanian terus berkomitmen melakukan pemenuhan pangan melalui inovasi-inovasi yang dihasilkan dan hasil inovasi tersebut bisa menjangkau upaya peningkatan produksi komoditas pertanian.
“Pada pertengahan tahun ini, Balitbangtan baru saja melepas empat varietas padi salah satunya varietas unggul Respati. Diharapkan dengan dilepasnya Respati ini makin memperkaya varietas padi kita dan tentu kami berharap agar varietas respati ini cepat berkembang, bisa segera diadopsi para petani dalam upaya menjangkau upaya peningkatan produksi pangan kita,” terangnya.
Di tempat terpisah, Kepala Balai Besar Penelitian Tanaman Padi (BB Padi) Yudi Sastro turut menjelaskan bahwa varietas respati selain menambah preferensi petani terhadap varietas unggul baru juga bisa menjadi pilihan baru untuk padi umur genjah.
“Dengan potensi hasil tinggi yang mencapai hasil 9,7 ton/ha, dan rata-rata hasil 7,5 ton/ha dari sejumlah lokasi pengujian, menjadi pilihan tersendiri bagi petani yang membutuhkan varietas umur padi genjah produksi tinggi,” jelas Yudi.
Peneliti Balitbangtan Prof. Satoto menambahkan keterangannya bahwa varietas Respati berasal dari persilangan Maros/F110//Bio9. Varietas tersebut dikenal unggul di hasil dan mempunyai ketahanan terhadap hama dan penyakit.
“Respati memiliki ketahanan terhadap wereng coklat biotipe 1 dan 2. Ketahanan Respati terhadap hawar daun bakteri (HDB) terutama patotipe III dan VIII merupakan warisan dari salah satu tetuanya yaitu Bio9. Ketahanan Respati terhadap penyakit blas terutama ras 033, 073, dan 133 menambah deretan kelebihan dari padi inbrida ini,” ujar Satoto.
Dengan bentuk beras ramping dengan rendemen beras kepala 85,82%, kadar amilosa 22,14%, dan tekstur nasi pulen menjadi harapan Respati akan disukai oleh mitra pengguna baik petani, penangkar benih, produsen beras, maupun konsumen beras skala rumah tangga. Varietas ini dianjurkan untuk ditanam pada lahan sawah irigasi dengan ketinggian 0 – 600 mdp. (Sumber Balitbangtan)