Rasbi, Beras Ubikayu Dengan Aneka Rasa

Jakarta, Technology-Indonesia.com – Produksi beras di Indonesia didominasi oleh para petani kecil, bukan oleh perusahaan besar yang dimiliki swasta atau negara. Para petani kecil mengkontribusikan sekitar 90% dari produksi total beras di Indonesia.

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2017 konsumsi beras di Indonesia adalah sebesar 114,6 kg per kapita per tahun. Jumlah ini menurun jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya mencapai 124,89 kg per kapita per tahun. Hal ini dikarenakan adanya sumber karbohidrat lain yang dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia.

Ubikayu misalnya salah satu sumber pangan lokal yang memiliki potensi besar untuk menstibtusi beras. Ada daerah di Kota Cimahi yang masyarakatnya mengganti beras dengan ubikayu yaitu Desa Cireudeu. Mereka membuat beras dari ubikayu untuk mereka konsumsi layaknya beras dari padi. Olahan ini disebut Rasbi (Beras Ubikayu).

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) melalui Balai Besar Pascapanen mengembangkan teknologi Rasbi baru untuk memperbaiki karakteristik Rasbi yang sudah ada. Masyarakat Cireundeu diajarkan cara membuat tepung ubikayu yang nantinya sebagai bahan utama untuk membuat Rasbi, diberikan bantuan berupa mesin ekstruder untuk mencetak Rasbi dan juga mesin pengering.

Hasil dari pengembangan teknologi ini adalah bentuk butiran Rasbi lebih seragam, lebih mudah dalam pemasakan sama seperti memasak beras biasa. Rasbi juga bisa dimodifikasi untuk aneka rasa nusantara, misalnya Rasbi goreng, Rasbi soto, rasi rawon, rasi rendang dan lainnya.

Dengan adanya perbaikan dalam cara pengolahan Rasbi diharapkan makin banyak masyarakat yang mengkonsusmsi beras dari ubikayu. Kandungan karbohidrat yang terdapat di Rasbi lebih tinggi dibandingkan dengan beras padi, bebas glutten sehingga dapat mencegah obesitas dan juga kandungan seratnya yang tinggi sehingga aman untuk pencernaan. (Sumber BB Pascapanen)

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014).
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author