Rami dan Tebu Indonesia Menarik Minat Investor Kanada dan Thailand

Jakarta, Technology-Indonesia.com – Balai Penelitian Tanaman Pemanis dan Serat (Balittas) pada Jumat (25/1/2019) mendapatkan kunjungan dari PT Hempco Kanada, PT. Mali Minoli Agroindustri (MNA) yang merupakan Penanaman Modal Asing (PMA) dari Thailand, serta PG. Rejoso Manis Indonesia (RMI). Kunjungan dilakukan untuk konsultasi dan inisiasi kerjasama komoditas rami dan tebu.

Kepala Balittas, Mohammad Cholid didampingi beberapa peneliti Balittas menerima rombongan untuk inisiasi kerjasama komoditas tanaman rami. PT. Hepmco yang diwakili Jed. M. Alkatiri dan Andi Lahmudin H. merupakan perusahaan Kanada yang tertarik mengembangkan industri rami di Indonesia.

Pada kesempatan tersebut dibahas peluang pengembangan rami (Boehmeria nivea L.) di Jawa Barat, khususnya Kabupaten Garut untuk mendukung industri berbasis rami. Pengembangan ditargetkan menghasilkan 250 produk turunan rami.

Kepala Balittas memberi gambaran tentang rami yang meliputi teknologi pendukung dari Balittas yaitu varietas, teknik budidaya, penanganan pasca panen serta manfaat dan pengembangan rami. Hempco mendukung penyediaan lahan untuk penanaman rami, teknologi penanganan pasca panen rami, serta teknologi produksi derivat rami berupa produk pangan, serat dan obat-obatan.

Balittas selanjutnya akan melakukan survei kelayakan lahan pengembangan rami di Kabupaten Garut termasuk mendukung penyediaan benih rami varietas Ramindo 1. Sedangkan pengembangan rami dilakukan oleh Hempco/PT MNA. Selama proses tersebut, Balittas mendampingi proses budidaya rami dan pengolahan rami untuk menghasilkan produk-produk turunannya.

Pihak Hempco/PT MNA akan memberi dukungan penyediaan lahan untuk penanaman rami di Kabupaten Garut, termasuk koordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Garut untuk penyelarasan pemanfaatan lahan. Pihak Hempco/PT MNA juga akan menyiapkan industri dan teknologi pengolahan rami, mulai dari penangan pasca panen hingga menghasilkan produk turunan.

Petani berpartisipasi menyuplai batang rami hasil panen untuk selanjutnya diproses oleh Hempco/MNA. Mekanisme kerjasama penelitian dan pengembangan rami di Indonesia yang melibatkan lembaga internasional akan ditindaklanjuti di Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan), Kementerian Pertanian, dengan Balittas sebagai pelaksananya.

Selain berminat mengembangkan tanaman rami, PT. MNA berminat mengembangkan tebu di Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur (NTT). PT. MNA berkeinginan bekerjasama di bidang pembibitan, pendampingan dan pelatihan kepada masyarakat setempat untuk meningkatkan keterampilan dan pendapatan masyarakat.

Selain pendampingan PT MNA dan RMI juga berencana untuk melakukan uji adaptasi klon-klon tebu potensial. Kedua investor ingin mengetahui informasi ketersediaan benih sesuai dengan pola tanam tebu tipe 2 di lokasi pengembangan TTU.

PG. Rejoso Manis Indonesia (RMI) diwakili I Gede Wiraduta menyampaikan bahwa PG. Rejoso yang berlokasi di Blitar bergerak di bidang pergulaan telah membangun pabrik gula berkapasitas 10.000 -20.000 ton cane per day (TCD). RMI menginginkan kerjasama dengan Balittas yang dinilai telah mengembangkan varietas-varietas baru melalui kultur jaringan yang lokasinya tidak terlalu jauh dari Blitar. Kerjasama ini diharapkan dapat membantu meningkatkan produksi tebu dengan varietas barunya yang ada di Blitar.

Penanaman komoditas tebu di Kabupaten Blitar ratunnya sudah lebih dari 5 kali yang akan menurunkan produksi dengan mayoritas varietas BL. Harapannya di Kabupaten Blitar dapat dikembangkan varietas masak awal yang cukup dominan untuk dikembangkan.

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014).
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author