Pupuk Biosilika Sekam Padi Optimalkan Pertumbuhan Bawang Merah

Jakarta, Technology-Indonesia.com – Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) melalui Balai Besar Litbang Pascapanen (BB-Pascapanen) berhasil memproduksi pupuk silika dari sekam padi yang dikenal dengan biosilika. Pemupukan dengan biosilika membuat pertumbuhan bawang merah jauh lebih baik, jumlah anakan lebih banyak, dan produksi umbi bawang meningkat

Peneliti biosilika BB-Pascapanen, Tatang Hidayat menjelaskan proses produksi pupuk biosilika dari sekam padi sangat sederhana. Karena itu, biaya produksi dan harga jualnya bisa lebih murah dibanding pupuk silika komersial yang sebagian besar produk impor dengan harga mencapai Rp. 175.000 – Rp. 250.000 per liter. Tatang memperkirakan pupuk biosilika dari BB-Pascapanen bila diproduksi pada skala komersial, harga di pasaran hanya sekitar Rp. 75.000 per liter.

“Kadungan silika dalam produk pupuk cair silika impor dan pupuk biosilika rata-rata sekitar 15-20%. Dosis pemakaian pupuk biosilika untuk tanaman bawang per hektar 0,5 – 3 liter, tergantung kandungan silika tanah,” ungkap Tatang dalam keterangan tertulisnya pada Kamis (12/4/2018).

Kepala BB-Pascapanen, Risfaheri menuturkan biosilika dapat memacu pertumbuhan dan meningkatkan ketahanan tanaman bawang merah terhadap hama dan penyakit. Sejauh ini testimoni petani dan penyuluh serta minat masyarakat setempat terhadap penggunaan pupuk biosilika sangat positif.

Potensi sekam padi ketersediaannya sangat berlimpah. Selama ini sekam padi lebih banyak terbuang. Padahal, setiap ton sekam padi mengandung silika sekitar 150-200 kg. “Berkembangnya pemanfaatan biosilika dari sekam padi akan mendorong peningkatan nilai ekonomi sekam padi. Selain itu bisa menghemat devisa negara dengan pengurangan impor silika,” tutur Risfaheri.

Saat ini, Pupuk biosilika tengah diujicoba pada tanaman bawang merah di Nagari Sungai Nanam, Kec. Lembah Gumanti, Kab. Solok, Sumatera Barat yang merupakan sentra utama produksi bawang merah di Pulau Sumatera.

Mulyadi, Sekretaris Kelompok Tani Bintang Timur, telah mencoba pupuk biosilika pada tanaman bawang merah miliknya. “Pada umur 40-45 hari setelah tanam, tanaman bawang merah yang diberi pupuk biosilika memiliki pertumbuhan jauh lebih baik, daunnya lebih besar, jumlah anakan lebih banyak, dan produksi umbi bawangnya pun meningkat,” ungkapnya.

Hal ini diamini Yeni Gusnida, Penyuluh Dinas Pertanian Kabupaten Solok, yang membantu mengamati ujicoba lanjutan pupuk biosilika. “Pertumbuhan bawang merah yang diberi pupuk biosilika sangat berbeda, daun bawangnya nampak lebih tegar dan ukuran daunnya lebih besar,” tutupnya.

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014).
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author