Pepaya Merah Delima Hadir di Papua Barat

Jakarta, Technology-Indonesia.com – Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Papua Barat bersama Balai Penelitian Tanaman Buah Tropika (Balitbu Tropika) berhasil mengenalkan varietas pepaya Merah Delima pada masyarakat lokal di Papua Barat. Varietas unggul pepaya Merah Delima hasil inovasi Badan Litbang Pertanian ini memiliki tekstur daging kenyal serta rasa yang manis.

Sejak tahun 2017 melalui kegiatan dukungan perbenihan nasional, BPTP Papua Barat mulai meperkenalkan varietas pepaya Merah Delima di bumi Cendrawasih. Kegiatan untuk mendorong pengembangan Pepaya Merah Delima telah dilakukan antara lain melalui produksi benih sebar Pepaya Merah Delima, display inovasi teknologi, bimbingan teknis, dan pendampingan pengadaan di lapangan.

Upaya BPTP Papua Barat mendorong petani lokal pepaya untuk dapat mengadopsi Pepaya Merah Delima menunjukkan keberhasilan ditandai dengan permintaan benih yang cukup tinggi. Budidaya pepaya Merah Delima juga terbukti dapat menambah penghasilan.

Plt. Kepala BPTP Papua Barat, Demas Wamaer mengatakan bahwa Pepaya Merah Delima memiliki potensi pasar yang sangat besar untuk dikembangkan di Papua Barat. Selain itu pepaya Merah Delima dapat menjadi sumber pendapatan pada kondisi pandemi. Saat ini pepaya Pepaya Merah Delima telah dipasarkan di supermarket MCM (Manokwari City Mall) di Manokwari Papua Barat.

“Balitbu Tropika akan selalu memberikan dukungan untuk pengembangan pepaya Merah Delima di Papua Barat,” kata Plt.Kepala Balitbu Tropika Ellina Mansyah. Untuk memenuhi kebutuhan benih masyarakat dapat menghubungi Balitbu Tropika atau melalui BPTP Papua Barat dengan menginisiasi penangkar benih dan penanaman pohon induknya di Papua Barat.

Produksi benih pepaya Merah Delima (bersari bebas) dapat dilakukan dengan perkawinan antar jenis yang sama pada satu populasi yang besar. Tujuannya untuk mempertahankan sifat tertentu agar stabil tanpa ada kontaminasi sifat-sifat dari luar yang mungkin terbawa oleh serbuk sari tanaman lain yang dibawa oleh angin, serangga atau manusia.

Metode produksi benih pepaya memerlukan metode isolasi bunga agar tidak terkontaminasi serbuk sari dari bunga varietas lain dan bunga tanaman pepaya jantan sehingga akan meningkatkan persentase tanaman berbunga sempurna. Dengan menanam pohon induk pepaya dalam satu hamparan dengan jumlah yang banyak (500-5000 tanaman) maka biji dari buah tanaman yang berbunga sempurna dapat dipergunakan untuk benih sebar.

Diharapkan dengan tersedianya benih yang mencukupi dapat mempercepat pengembangan pepaya Merah Delima di Papua Barat dan wilayah Indonesia bagian timur.

Varietas Unggul

Pepaya Merah Delima merupakan varietas unggul buah tropika hasil penelitian dari Badan Litbang Pertanian. Pepaya Merah Delima mulai berbunga umur 3–4 bulan setelah tanam dan dipanen saat berumur 7,5–8 bulan setelah tanam.

Apabila dibudidayakan dengan baik, kebutuhan air, dan unsur hara tercukupi maka pepaya akan berbuah sepanjang musim sampai berumur 3 tahun.

Produktivitas tanaman dapat mencapai 70–90 ton/ha/musim dengan jumlah populasi 1.200 tanaman/ha menggunakan jarak tanam 2,5 m x 2,5 m. Bobot buah 1–1,2 kg, warna daging buah oranye merah, daging buah tebal berukuran 3–3,5 cm dan rasa manis 11–13° brix.

Daging buahnya kenyal dan daya simpan pada suhu kamar lebih dari 6 hari. Pepaya ini dapat beradaptasi dengan baik di berbagai zona agroekosistem termasuk di lahan rawa tipe C.

Keunggulan lain dari pepaya Merah Delima adalah kekerasan daging buah masak 0,5–0,7 kg/cm2 dan kekerasan kulit buah masak 0,68–0,88 kg/cm2. Karena itu, umur simpan  dapat mencapai sampai 7–10 hari.

Ciri khas pepaya Merah Delima mempunyai ukuran buah sedang, rongga buah berbentuk bintang bersudut lima, warna daging buah merah, dan tekstur daging buahnya kenyal. (Sumber Balitbu Tropika)

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014).
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author