Jakarta, Technology-Indonesia.com – Lahan gambut memiliki peran sangat penting dalam menstabilkan kualitas lingkungan. Saat ini, setengah dari 15 juta hektar lahan gambut Indonesia telah dibuka untuk berbagai kegiatan ekonomi seperti penebangan kayu, perkebunan hutan, berbagai bentuk pertanian, dan infrastruktur. Hal tersebut menjadi penyebab berkurangnya fungsi lahan gambut bagi lingkungan, serta berkurangnya keanekaragaman hayati dan stok karbon.
Hal itu disampaikan Kepala Bidang KSPHP Yiyi Sulaeman yang mewakili Kepala BBSDLP saat membuka Project Progress Workshop “Enhancing the Benefits of Tropical Peatland Restoration for Supporting Local Communities and Ecosystem Processes” di Aston Hotel and Conference Center, Jambi pada Selasa (24 Juli 2018). Workshop yang berlangsung pada 23-26 Juli 2018 ini diselenggarakan oleh Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian (BBSDLP) bekerjasama dengan University of York, UK.
Dalam sambutannya Yiyi memaparkan pentingnya isu keberlanjutan dan keanekaragaman hayati lahan gambut yang selalu menjadi perdebatan baik domestik maupun global.
Kegiatan utama dari workshop ini membahas kemajuan penelitian dan rencana tindak lanjut untuk mencapai tujuan penelitian yang telah dilaksanakan selama satu tahun terakhir dan akan dilanjutkan sampai dengan Juli 2019.
Yiyi menjelaskan, tantangan dari penelitian ini adalah bagaimana menemukan timbal balik di antara peran lahan gambut yang multifungsi dengan tidak mengabaikan pentingnya mata pencaharian dari lahan gambut atas nama perlindungan lingkungan.
“Saya optimis penelitian ini tidak hanya akan memberikan rekomendasi kebijakan, tetapi juga kontribusi untuk literatur ilmiah. Workshop ini merupakan lahan penting menuju pencapaian output tersebut,” paparnya.
Sementara itu, Prof Jane Hill, perwakilan dari University of York memaparkan bahwa pihaknya akan melakukan penelitian untuk mencari informasi yang dapat membantu memahami keanekaragaman hayati dan ekosistem lahan gambut serta untuk menjamin ketahanan lanskap agar dapat terus memberikan manfaat ekosistem bagi para stakeholder lokal di Jamb.
“Jambi adalah bagian dari wilayah lahan gambut dalam yang terbesar di Asia Tenggara dan terdiri dari kawasan yang terdeforestasi, hutan produksi, daerah pertanian, serta beberapa kawasan hutan rawa gambut,” tutur Jane.
Rangkaian dari kegiatan Project Progress Workshop ini terbagi menjadi empat hari yaitu kunjungan lapang selama dua hari, pembaruan dan perencanaan penelitian berbasis lapangan, serta pembaruan remote sensing dan keterkaitan penelitian.
Workshop ini dihadiri oleh peneliti lingkup BBSDLP dan BPTP, perwakilan dari University of York, University of Leeds, University of Liverpool, Zoological Society of London, Universitas Jambi, Lembaga Penyaluran Dana Pendidikan (LPDP) serta Dana Ilmu Pengetahuan Indonesia (DIPI). Hanifah Nurul Arsy/SB