Penanaman Refugia di Demplot VUB Padi Khusus Tabanan

Jakarta, Technology-Indonesia.com – Refugia merupakan tanaman yang tumbuh/ditanam di sekitar tanaman yang dibudidayakan. Tujuannya, untuk melindungi dari serangan organisme pengganggu tanaman (OPT), sebagai tempat dan sumber pakan bagi musuh alami dan predator dari OPT. Refugia juga dapat sebagai pendapatan tambahan bagi petani.

Pada Selasa (15/6/2021), Tim kegiatan Demplot Varietas Unggul Baru (VUB) Padi Khusus dan VUB Padi Spesifik Lokasi melakukan penanaman bunga Marigold untuk refugia tanaman padi. Penanaman refugia dilakukan bersama TA. Komisi IV DPR RI, PPL Kecamatan Marga, pekaseh dan petani anggota Subak Pengembungan, Desa Tegaljadi, Kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan.

Peneliti Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) I Nyoman Adijaya selaku koordinator kegiatan menyampaikan bahwa refugia merupakan sebuah kearifan lokal yang dari sejak jaman dulu diterapkan oleh petani. Banyak jenis tanaman yang bisa dimanfaatkan untuk refugia tanaman padi.

“Salah satunya adalah bunga marigold/tagetes seperti yang kita tanam hari ini. Refugia ditanam dipinggiran tanaman budidaya, kalau untuk refugia padi kita bisa tanam di pematang-pematang sawah,” ujarnya.

Setelah dilakukan penanaman refugia di sekitar pertanaman padi, acara dilanjutkan dengan Bimbingan Teknis (Bimtek) tentang pengendalian OPT. Sebagai narasumber adalah peneliti, penyuluh BPTP Bali. Ni Made Delly Resiani menyampaikan materi tentang pengendalian hama tanaman padi, Anella Retna Kumalasari tentang penyakit padi dan I Wayan Sunanjaya tentang aplikasi pestisida.

Menurut Delly hasil pengamatan di lokasi demplot hama yang paling banyak ditemukan adalah wereng coklat dan penggerek batang padi sehingga perlu segera dikendalikan.

“Kita sudah memasang perangkap hama seperti perangkap hama berferomon dan perangkap kuning di areal pertanaman padi, sehingga intensitas serangan hama wereng dan penggerek batang padi ini bisa diketahui lebih awal,” jelasnya.

Konservasi Musuh Alami

Refugia umumnya hanya dikenal sebagai tanaman berbunga di sekitar areal pertanaman budidaya. Namun, menurut para ahli definisi refugia adalah beberapa jenis tumbuhan yang dapat menyediakan tempat perlindungan, sumber pakan atau sumberdaya yang lain bagi musuh alami seperti predator dan parasitoid. Refugia berfungsi sebagai mikrohabitat yang diharapkan mampu memberikan kontribusi dalam usaha konservasi musuh alami.

Refugia menjadi tempat berlindung dan hidupnya musuh alami dari jenis predator dan parasitoid maupun menjadi sumber makanan bagi serangga penyerbuk atau penghasil madu seperti lebah. Contohnya, serangga dari Ordo Hymenoptera Famili Scolitidae sebagai parasitoid bagi hama ulat bawang (Spodoptera exigua) atau hama dari Ordo Lepidoptera.


Dengan demikian, refugia dapat berperan dalam kelestarian musuh alami, menjaga keseimbangan agroekosistem dan membantu pengelolaan hama bagi tanaman budi daya. Untuk menjaga optimalisasi peran refugia, petani harus mendukung penggunaan pestisida kimia sintetis secara benar dan bijaksana.

Selain itu, keberadaan refugia juga membantu menjaga kelembaban tanah di sekitarnya. Refugia dapat menahan penguapan tanah akibat cahaya matahari. Secara tidak langsung, refugia dapat membantu mitigasi risiko kekeringan di areal pertanaman dalam skala mikro.

Beberapa kriteria tanaman yang bisa dijadikan tanaman refugia yaitu memiliki bunga dan warna yang mencolok; regenerasi tanaman cepat dan berkelanjutan; benih atau bibit mudah diperoleh; mudah ditanam; serta dapat ditumpang sarikan dengan tanaman pematang lain.

Beberapa penelitian menyebutkan jenis tanaman hias yang berpotensi sebagai refugia antara lain bunga matahari, bunga kertas zinnia, kenikir, bunga tahi ayam, kembang sepatu dan beberapa jenis bunga lainnya. Sementara sayuran yang berpotensi sebagai refugia sekaligus bahan pangan antara lain kacang panjang, bayam dan jagung.

Beberapa gulma juga dapat dijadikan tanaman refugia, terutama yang berasal dari famili asteraceae seperti babadotan dan Ajeran. Terdapat juga aneka tumbuhan liar yang sengaja ditanam atau tumbuh dengan sendirinya di area pertanaman antara lain, bunga legetan, pegagan, rumput setaria, rumput kancing ungu dan kacang hias atau kacang pentoi.

Pemanfaatan tanaman refugia sebagai mikrohabitat serangga hama dan musuh –musuh alami dapat diterapkan di lahan persawahan maupun lahan sayuran untuk mengendalikan hama secara almiah.

Penanaman refugia akan mengurangi biaya usaha tani untuk pengendalian hama sehingga keuntungan petani dapat meningkat dan lingkungan terjaga secara berimbang. Selain itu, refugia dapat menjaga keseimbangan lingkungan dan memperindah lahan pertanian. (Sumber BPTP Bali dan BPTP Kalsel)

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014).
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author