Jakarta, Technology-Indonesia.com – Kepala Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Balitbangtan Sulawesi Tenggara (Sultra ) Muhammad Sidiq menghadiri acara panen raya padi sekaligus peluncuran kawasan Agrowisata Amohalo dan beras sehat Owoha di Kelurahan Baruga, Kecamatan Baruga, Kota Kendari pada Rabu (20/5/2021). Panen raya padi varietas Mekongga dari Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) dilaksanakan di lahan seluas 450 hektare (ha).
Kegiatan dihadiri oleh Walikota Kendari, Pimpinan Bank Indonesia Perwakilan Sultra, Pimpinan Bank Sultra, Pimpinan Bank BNI, Kepala Bulog Perwakilan Sultra, Kepala BPS Provinsi Sultra, SKPD lingkup Pemerintah Kota Kendari, tokoh masyarakat, penyuluh serta petani Kecamatan Baruga.
Walikota Kendari Sulkarnain dalam sambutannya menyampaikan bahwa panen raya yang dilakukan kali ini merupakan hasil penanaman padi bulan Februari 2021 seluas 450 hektare (ha). Meskipun arealnya tidak luas, namun kawasan ini punya spesifikasi tersendiri yakni memiliki padi organik.
Selain itu, Walikota Kendari melakukan peluncuran Kawasan Agrowisata Amohalo serta beras sehat Owoha. Ia berharap beras tersebut akan menjadi produk unggulan dan bisa diterima oleh masyarakat, sehingga petani tidak ragu untuk menanam dilahan usaha taninya.
Kepala BPTP Sultra Muhammad Sidiq menyampaikan apresiasi kepada pemerintah Kota Kendari yang melakukan panen raya padi, peluncuran kawasan agrowisata serta beras sehat di tengah pandemi Covid-19. Hal ini menandakan bahwa pertanian di Sultra tetap berproduksi sehingga ketersediaan pangan dan kestabilan harga tetap terjaga.
“BPTP Balitbangtan Sultra sebagai UPT Kementerian Pertanian di daerah akan terus bersinergi dengan pemerintah Kota Kendari untuk melakukan pendampingan teknologi pertanian dalam pengembangan kawasan agrowisata dan pertanian organik’’ ujar Muhammad Sidiq
Kegiatan dilanjutkan dengan panen raya padi varietas Mekongga di lahan seluas 450 ha. Varietas unggul padi dari Balitbangtan ini memiliki potensi hasil 8,4 ton/ha, dengan rata-rata hasil 6,0 ton/ha.
Mekongga merupakan persilangan antara padi jenis Galur A2970 yang berasal dari Arkansas Amerika Serikat, dengan varietas yang sangat populer di Indonesia yaitu IR 64. Umur tanam Mekongga cukup singkat yaitu hanya 116 hingga 125 hari.
Secara fisik, bentuk tanaman mekongga tegak dengan tinggi tanaman berkisar antara 91 sampai 106 cm. Anakan produktif 13-16 batang. Bentuk gabahnya sendiri ramping panjang dengan tekstur rasa beras yang pulen karena kadar amilosanya mencapai 23 persen. Bobot 1000 butir gabah Mekongga yaitu 28 gram.
Varietas Mekongga agak tahan terhadap wereng coklat biotipe 2 dan 3, serta agak tahan terhadap hawar daun bakteri strain IV. Mekongga baik ditanam di lahan sawah dataran rendah sampai ketinggian 500 m dpl. (Sumber BPTP Sultra)