Panen Buah Naga Sepanjang Tahun

Solok, Technology-Indonesia.com – Wilayah yang berada di dekat garis khatulistiwa sangat cocok untuk budidaya buah naga atau dragon fruit. Pada wilayah dengan posisi geografis antara 5 derajat ke atas dan 5 derajat ke bawah dari garis khatulistiwa, buah naga bisa berbuah sepanjang musim. Demikian juga dengan buah naga yang ditanam di Kebun Percobaan (KP) Aripan milik Balai Penelitian Tanaman Buah Tropika (Balitbu Tropika) di Solok, Sumatera Barat.

Peneliti Balitbu Tropika, Jumjunidang menerangkan, jika buah naga yang ditanam di Pulau Jawa berbuah 6-7 bulan dalam setahun, buah naga di KP Aripan bisa berbuah sepanjang tahun. Selain itu, buah naga tersebut bisa menyerbuk sendiri, sehingga tidak memerlukan bantuan penyerbukan malam hari. Karakter ini berbeda dengan kebanyakan varietas buah naga yang masih harus dibantu penyerbukannya.

“Posisi bunga jantan dan betina sangat berdekatan sehingga dengan goyangan angin saja bisa nempel serbuk sarinya. Yang biasanya perlu dibantu penyerbukannya karena posisi bunga jantan lebih rendah dibanding bunga betina,” terang Jumjunidang di KP Aripan pada Selasa (19/2/2019).

Buah naga merupakan tanaman tropika sejenis kaktus dari famili Cactaceae dengan subfamili Hylocereanea. Tanaman ini berasal dari Meksiko, Amerika Tengah, dan Amerika Selatan bagian utara. Di daerah asalnya, buah naga dinamai pitahaya atau pitayo roja. Karena lebih banyak dikembangkan di Filipina, Thailand, Taiwan, dan Vietnam, tanaman ini lebih dikenal sebagai tanaman dari Asia.

Buah naga pertama kali masuk ke Indonesia sekitar tahun 1977, namun baru dikembangkan secara komersial pada tahun 2000 di beberapa provinsi seperti Sumatera Barat, Sumatera Utara, Riau, Yogyakarta, Jawa Tengah dan Jawa Timur, Kalimantan Barat dan Nusa Tenggara Barat.

Kebun buah naga di KP Aripan, Solok, Sumatera Barat.

Balitbu Tropika telah menanam tanaman buah naga sebagai tanaman koleksi di KP Sumani dan Aripan sejak 2011. Sementara penelitian terhadap beberapa aspek seperti identifikasi dan pengendalian organisme pengganggu tanaman (OPT) serta percobaan pemupukan dimulai pada 2013.

Jenis buah naga yang dikoleksi antara lain buah naga kulit merah dan daging buah merah (Hylocereus polyrhizus), buah naga kulit merah dan daging buah putih (H. undatus), serta beberapa tanaman buah naga kulit merah dan daging buah super merah (H. costariensis).

Menurut Jumjunidang, pengembangan buah naga memerlukan tempat yang cocok dengan pemenuhan unsur hara, bahan organik, pemupukan, dan cahaya penuh. “Buah naga membutuhkan cahaya penuh tanpa ada intercropping dengan apapun. Meskipun buah naga sejenis tanaman kaktus, juga membutuhkan air yang kontinu setiap hari. Kalau kita penuhi kebutuhan pupuk, hara, cahaya dan air maka dia akan berbuah,” terangnya.

Buah naga, lanjutnya, akan berbuah awal pada usia delapan bulan. Namun, fase berproduksi stabil terjadi pada usia satu tahun ke atas. Dari bunga kuncup sampai bunga mekar kurang lebih 1 bulan. Sementara dari bunga mekar malam hari sampai panen kurang lebih satu bulan. “Produktivitas rata-rata 3 kilogram perbulan/pohon dengan dua kali panen,” lanjutnya.

Peneliti Balitbu Tropika, Jumjunidang di kebun buah naga KP Aripan, Solok, Sumatera Barat

Penanaman tanaman buah naga membutuhkan tiang sebagai media panjatannya. Tiang yang digunakan haruslah kuat, kokoh dan tahan lama sebagai penyangga tanaman. Sementara perbanyakan tanaman bisa menggunakan stek dari batang tua dan sehat.

Jumjunidang mengatakan budidaya buah naga memiliki nilai ekonomis. Dalam 1 hektare bisa ditanam buah naga pada 1.100 tiang penyangga. Dalam waktu setahun kemudian, buah naga sudah berbuah stabil. Jika setiap bulan berbuah 3 kilogram, maka per bulan bisa 3 ton/hektare kemudian dikalikan dengan harga.

Buah naga memiliki rasa yang enak, manis, dan kadang-kadang sedikit asam. Buah naga dapat dikonsumsi sebagai buah segar, maupun diolah, serta sebagai campuran makanan dan minuman lainnya. Buah naga juga kaya nutrisi, selain kandungan vitamin C yang tinggi, zat nutrisi lainnya berupa serat, kalsium, zat besi dan fosfor yang sangat bermanfaat bagi kesehatan. Untuk buah naga berdaging buah merah, mengandung beta karoten yang berfungsi sebagai antioksidan.

Harga jual dan preferensi konsumen yang sangat tinggi menyebabkan buah ini berpeluang untuk dikembangkan sebagai komoditas penunjang agribisnis dan peningkatan devisa.

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014).
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author