Olah Kopi Robusta, BPTP Lampung Hasilkan “KOPIKU TSP Natar”

Jakarta, Technology-Indonesia.com – Kopi merupakan minuman kegemaran sebagian besar masyarakat dunia, baik di dalam maupun luar negeri. Dikarenakan keunikan citarasa kopi Robusta Lampung, yakni tingkat kepahitan yang unik dan juga kekentalannya, menjadikan Provinsi Lampung sebagai daerah penghasil kopi Robusta terbesar di Indonesia. Bahkan 70% kopi Robusta yang diekspor Indonesia ke mancanegara dipasok dari Sai Bumi Ruwa Jurai.

Salah satu kegiatan Taman Sains Pertanian (TSP) Natar – Balai Pengkajian Teknologi Pertania (BPTP) Lampung adalah mengolah kopi Robusta yang berasal dari TSP Natar menjadi kopi bubuk yang siap untuk dinikmati bagi para pecinta kopi robusta. Proses pengolahan diawali dengan pemetikan biji kopi yang telah matang dan kemudian dilanjutkan dengan proses penjemuran.

Penjemuran dilaksanakan dengan metode natural drying, yaitu dengan memanfaatkan sinar matahari secara langsung untuk menjemur biji kopi pilihan di atas lantai jemur bersama dengan lapisan kulitnya. Selama proses ini biji kopi dibolak-balik agar kering merata dan biji kopi terfermentasi secara alami.

Proses dilanjutkan dengan pulping yang bertujuan untuk memisahkan biji kopi dari kulit kopi terluar dan mesocarp, dengan menggunakan mesin pulper. Setelah itu, biji kopi beras yang dihasilkan disortir untuk memisahkan biji yang bermutu rendah dan tinggi. Sebelum ketahap selanjutnya biji kopi dicuci untuk menghilangkan sisa-sisa lendir hasil fermentasi yang masih menempel pada kulit tanduk dan diangin-anginkan agar kadar air berkurang dan siap untuk proses penyangraian atau roasting.

Roasting kopi merupakan proses pemanggangan biji kopi beras (green bean) hingga tingkat kematangan tertentu. Secara umum ada tiga tingkat roasting kopi yaitu light, medium dan dark. Tujuan dari proses ini adalah untuk memunculkan rasa asli dari biji kopi sehingga lebih nikmat saat dikonsumsi. Biji kopi yang telah disangrai kemudian digiling menjadi kopi bubuk.

Proses selanjutnya adalah pengemasan yang merupakan kunci dalam keberhasilan pemasaran karena menjadi daya tarik bagi konsumen. Kemasan KOPIKU TSP Natar menggunakan bahan metalize yang dilengkapi dengan lubang valve untuk kemasan 250 gram, sementara untuk kemasan 100 gram digunakan bahan paper craft dengan model flat bottom yang terkesan klasik. (Sumber BPTP Lampung)

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014).
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author