Jakarta, Technology-Indonesia.com – Petani masa depan tak hanya bertani berdasarkan pengalaman saja, tetapi biasa memperoleh informasi dengan lebih mudah melalui informasi digital. Salah satunya melalui aplikasi My Agri yang menyediakan informasi budidaya tanaman sayuran. My Agri dikembangkan oleh Balai Penelitian Tanaman Sayuran (Balitsa) bersama Wageningen University dan Research, the Netherlands dan Erlangga Studio.
Petani, penyuluh, dan pelaku usahatani selama ini mengalami kesulitan untuk memperoleh informasi mengenai pemecahan masalah yang mereka hadapi. Mereka menghendaki informasi seputar budidaya tanaman sayuran yang mudah diakses setiap saat, yang dapat memecahkan masalah yang mereka hadapi. Balitsa merespons kebutuhan mereka dengan membuat suatu sistem informasi berbasis mobile learning.
Aplikasi ini memuat informasi mengenai varietas dan budidaya tanaman sayuran, menghitung pupuk tanaman, mengenal hama dan penyakit tanaman sayuran serta cara pengendaliannya, penyemprotan pestisida, alat mesin pertanian, pascapanen, informasi pasar, tanya jawab dengan pakar, dan lain-lain.
Informasi varietas dan budidaya sayuran dalam aplikasi My Agri antara lain bawang merah, cabai merah, kentang, bawang putih, bayam, buncis, kangkung, kacang panjang, mentimun, petsai, tomat, buncis, jamur tiram putih, jamu kuping, dan cabai rawit merah.
Aplikasi ini bertujuan memudahkan petani dalam meningkatkan produksi tanaman sayuran dengan menggunakan konsep Pengendalian Hama Terpadu (PHT). Aplikasi ini memuat informasi jenis hama penyakit pada tanaman sayuran dan pencegahanya dengan menggunakan database pestisida tepat guna yang telah dikembangkan berdasarkan buku panduan pestisida dari Kementrian Pertanian.
Selain itu petani dapat mengetahui informasi mengenai harga komoditas di pasaran berdasarkan lokasi tempat tinggal dia berada, sehingga petani dapat menjual harga komoditas sayuranya tepat guna tidak ditipu lagi oleh tengkulak.
Melalui aplikasi ini petani juga bisa melakukan tanya jawab antara dengan pakar tanaman sayuran dari Balitsa, mengenai informasi budidaya tanaman sayuran. Selain itu tersedia video budidaya tanaman sayuran untuk petani belajar secara mandiri penerapan budidaya tanaman sayuran.
Aplikasi My Agri dapat diunduh menggunakan telepon genggam berbasis Android pada Google Play Store. Aplikasi ini telah diunduh oleh 10 ribu lebih petani sayuran di Indonesia, pengguna terbanyak berasal dari Jawa Barat, Enrekang Sulawesi Selatan bahkan dari mancanegera seperti negara tetangga Malaysia.
Sosialisasi melalui pelatihan-pelatihan yang dilakukan oleh peneliti Balitsa, diketahui bahwa petani, penyuluh, pelaku usaha merasakan manfaatnya. Mereka dapat menidentifikasi hama dan penyakit yang menyerang pertanamannya, mengetahui cara pengendalian hama dan penyakit berdasarkan konsepsi PHT.
Selain itu, informasi dalam My Agri membuat petani mendapatkan informasi yang benar secara mandiri. Dengan aplikasi My Agri, teknologi yang dihasilkan Balitsa dapat terjangkau semua kalangan, tidak dibatasi oleh ruang dan waktu.