Moderenisasi Pengelolaan UPJA dengan Aplikasi AlsintanLink

Jakarta, Technology-Indonesia.com – Berkat dukungan Kementerian Pertanian, sebaran alat dan mesin pertanian (Alsintan) di Indonesia beberapa tahun terakhir, populasinya mengalami peningkatan yang signifikan. Untuk mengoptimalisasi penggunaan Alsintan tersebut dibutuhkan penanganan dan pengelolaan yang lebih serius.

Dinas Pertanian Kabupaten Tangerang melalui Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Kronjo yang memiliki hamparan persawahan cukup luas di wilayah kerjanya menjadi salah satu sentra padi dan beras di wilayah Kabupaten Tangerang dengan diapit oleh BPP Tegalkunir dan BPP Kaliasin. Koordinasi antara 3 BPP yang berada di ujung barat Kabupaten Tangerang tersebut menjadikan wilayah ini menjadi sentra padi dan beras di wilayah Kabupaten Tangerang. 

Dukungan mekanisasi pertanian dan Alsintan memegang peranan yang sangat strategis. Penerapan dan optimalisasi alsintan menjadi pekerjaan rumah bersama untuk meningkatkan produksi dan produktivitas pertanaman di wilayah ini. Strategi pengembangan Alsintan adalah dengan menumbuh dan mengembangkan sistem kelembagaan Usaha Pelayanan Jasa Alsintan (UPJA). 

Fungsi utama kelembagaan UPJA yaitu melakukan kegiatan ekonomi dalam bentuk pelayanan jasa Alsintan dalam penanganan budidaya seperti jasa penyiapan lahan dan pengolahan tanah, pemberian air irigasi, penanaman, pemeliharaan; perlindungan tanaman termasuk pengendalian kebakaran; maupun kegiatan panen, pasca panen dan pengolahan hasil pertanian seperti jasa pemanenan, perontokan, pengeringan dan penggilingan padi. Termasuk mendorong pengembangan produk dalam rangka peningkatan nilai tambah, perluasan pasar, daya saing dan perbaikan kesejahteraan petani. 

Namun sampai saat ini pemanfaatan Alsintan belum optimal dan perkembangan UPJA belum baik. Hal ini karena beberapa kendala yang dihadapi di lapangan. Kendala tersebut antara lain kemampuan petani dalam mengolah lahan usahatani terbatas (0,5 ha); pengelolaan Alsintan secara perorangan kurang efisien; tingkat pendidikan dan ketrampilan petani yang rendah; kemampuan permodalan usahatani yang lemah; dan pengelolaan usahatani yang tidak efisien. 

Agar UPJA dapat tumbuh dan berkembang sebagai lembaga perekonomian di perdesaan dalam rangka mendukung pengembangan usahatani, maka diperlukan suatu teknologi informasi berbasis android untuk meningkatkan pelayanan terhadap petani atau kelompok tani yang membutuhkan jasa UPJA. Dukungan teknologi diperlukan seiring meningkatnya populasi bantuan alsintan dan percepatan tanam maupun panen untuk mencapai target swasembada pangan nasional. 

Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian (BBP Mektan) Badan Litbang Pertanian bekerjasama dengan Dinas Pertanian Kabupaten Tangerang melaksanakan Bimbingan Teknis dan Sosialisasi Aplikasi AlsintanLink yang bertempat di BPP Kronjo Kabupaten Tangerang (Kamis, 27/05/2021). Kegiatan ini dihadiri oleh Kepala BBP Mektan, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Tangeran, Kepala BPTP Banten, Petani, Pengusaha UPJA dan penyuluh se-Kabupaten Tangerang. 

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Tangerang, Aziz Gunawan menyambut baik aplikasi AlsintanLink. “Aplikasi AlsintanLink ini menjadi jawaban atas kendala yang terjadi di lapangan, pengembangan kerjasama dan networking untuk penguatan informasi dan pengetahuan serta edukasi bagi petani dan penyuluh di wilayah ini mendukung program besar Kementerian Pertanian dalam mewujudkan pertanian Indonesia yang Maju, Mandiri dan Modern,” tuturnya. 

Kepala BBP Mektan, Agung Prabowo mengungkapkan bahwa pengembangan aplikasi AlsintanLink ini merupakan wujud sinergitas antar semua pihak dalam suatu wadah teknologi informasi. Saat ini akses petani untuk memperoleh jasa penggunaan/sewa alsintan masih dilakukan secara manual.

“Dalam proyek perubahan ini akan dilakukan sinergitas antara pengelolaan jasa sewa dan pelayanan pengujian alsintan dalam satu aplikasi berbasis teknologi informasi, sehingga petani dan perusahaan Alsintan dapat memperoleh akses yang tepat waktu dan dapat dimonitor dengan baik,” ungkapnya. (Sumber BBP Mektan)

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014).
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author