Jakarta, Technology-Indonesia.com – Dalam transaksi jual beli, ternak akan mengalami proses distribusi atau pengangkutan dari wilayah produsen ke wilayah konsumen. Selama perjalanan ternak bisa mengalami stres karena dehidrasi, kekurangan pakan, kebisingan, dan kondisi tidak nyaman.
Perjalanan yang lebih dari sehari akan menyebabkan ternak stres. Dampaknya, ternak kehilangan nafsu makan, kehilangan bobot badan dan bahkan kematian. Kehilangan bobot badan selama proses ini dapat mencapai 15% dengan resiko kematian sampai 3%.
Secara ekonomi hal ini sangat merugikan karena mengurangi keuntungan para produsen maupun pemasok ternak. Namun hal itu dapat diminimalisir dengan Bioport yang dikembangkan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) melalui Balai Penelitian Ternak (Balitnak).
Bioport merupakan pakan aditif yang dapat diberikan kepada ternak ruminansia besar dan kecil. Bioport dapat diberikan kepada ternak yang akan, sedang maupun telah mengalami perjalanan. Bioport juga dapat diberikan pada ternak yang sedang mengalami stress karena sebab lainnya.
Bioport terdiri dari tiga komponen utama yaitu senyawa elektrolit yang mengandung 10 vitamin 55%, probiotik 25%, dan bahan yang mengandung immunoglobulin yang berasal dari bubuk kolostrum murni (20%). Manfaat dari Bioport adalah mencegah stress pada ternak, meminimalkan kehilangan bobot badan dan kematian ternak, meningkatkan daya tahan tubuh ternak dan mempercepat proses recovery ternak setelah mengalami perjalanan.
Dosis untuk ruminansia besar seperti sapi dan kerbau adalah 100 gram/ekor/hari. Dosis untuk ruminansia kecil seperti domba dan kambing adalah 50 gram/ekor/hari. Pakan aditif ini bisa diberikan kepada ternak tiga hari menjelang keberangkatan, selama perjalanan dan tiga hari setelah ternak tiba di tempat tujuan. Pemberian dapat dicampur dalam konsentrat ataupun dilarutkan dalam air minum.
Pakan aditif ini merupakan bahan yang mudah menyerap air, sehingga penyimpanan harus tertutup rapat dan di tempat yang sejuk pada suhu kamar.