Bogor, Technology-Indonesia.com – Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengatakan bahwa sains, riset, dan teknologi berperan penting dalam kemajuan suatu bangsa. Untuk itu, Mentan mendorong Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) untuk memperlihatkan hasil kerja yang menerobos tantangan melalui rekayasa riset, penelitian dan teknologi serta terapannya.
Indonesia memiliki kekayaan sumber daya alam dan sumber daya manusia. Namun, Indonesia masih tertinggal dari negara lain. “Bicara mengenai kemajuan dan loncatan, hanya ada kalau sains, riset dan teknologi hadir,” kata Mentan dalam Workshop Implementasi Pemanfaatan Inovasi dan Penyediaan Benih/Bibit Unggul yang digelar Balitbangtan di Bogor pada Selasa (12/1/2021).
Menurut Mentan, sebagian dari tiga pendekatan itu yaitu sains, riset dan teknologi ada di litbang. Karena itu litbang pertanian memiliki peran sangat penting. “Adakah yang bisa berhasil tanpa litbang?” tanya Mentan.
Pada kesempatan tersebut, Mentan Syahrul mengungkapkan bahwa selama pandemi Covid-19, pada 2020 sektor pertanian mampu tumbuh 16,24%. Sementara sektor lain pertumbuhannya minus. Mentan pun mengapresiasi peran Balitbangtan atas capaian tersebut.
“Dalam suasana krisis, pertanian harus memperlihatkan eksistensinya yang lebih kuat. Inilah saatnya Litbang Pertanian memperlihatkan hasil kerja yang menerobos tantangan yang ada melalui sebuah rekayasa-rekayasa riset, penelitian dan teknologi serta terapannya,” tutur Mentan.
Untuk itu, Mentan mendorong Balitbangtan agar lebih masif tidak hanya demfarm tetapi melakukan kerjasama dengan gubernur, bupati dan lain-lain untuk pengembangan riset terpadu. Balitbangtan juga diharapkan tidak hanya berperan di hulu, tapi harus masuk pada pasca panen atau pengolahannya, termasuk rekomendasi terhadap mekanisasi dan lain-lain.
Kegiatan-kegiatan riset di Balitbangtan, menurut Mentan Syahrul, harus di-PAKSAKAN yang merupakan singkatan dari Planning yang benar, Atensi yang serius, Knowledge, Skill, Action, dan Komitmen Atas dasar Negeri. Untuk itu, Mentan berharap rumusan-rumusan dalam workshop hari ini bisa dimatangkan pada bulan Februari dan diimplementasikan pada Maret 2021.
Kepala Balitbangtan Fadjry Djufry mengatakan sesuai arahan Mentan, pihaknya menyiapan benih/bibit terbaik yang dimiliki Balitbangtan mulai dari tanaman pangan, perkebunan, hortikultura, hingga peternakan untuk semua agro ekosistem di Indonesia.
“Hari ini kita mendetailkan arahan Bapak Menteri saat Rakernas dalam rangka penyiapan rencana aksi, penyiapan inovasi teknologi termasuk penyiapan benih/bibit tanaman pangan, hortikuluta, perkebunan, dan peternakan,” tuturnya.
Selain itu, Balitbangtan juga menyiapkan dukungan beberapa inovasi termasuk hilirisasi dan peningkatan nilai tambah dari komoditi produk pertanian. “Kita punya Balai Besar Pascapanen Pertanian, hilirisasi alat mesin pertanian dari hulu sampai hilir, termasuk bagaimana mengurangi losses hasil pertanian,” pungkasnya.