Mentan Apresiasi Inovasi Teknologi Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim Balitbangtan

Bogor, Technology-Indonesia.com – Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengapresiasi inovasi teknologi mitigasi dan adaptasi perubahan iklim yang dikembangkan Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan). Salah satunya, sistem informasi yang dapat membantu ketersediaan data pertanian seperti produktivitas, luas lahan, dan iklim. Mengingat permasalahan perubahan iklim telah menjadi fokus setiap negara.

“Diseminasi terkait perubahan iklim harus kuat. Mindset terhadap climate change dan planet yang rusak harus muncul dari setiap individu. Kita harus pasang target, berapa persen emisi GRK yang bisa kita turunkan. Namun tentu, semua itu harus tetap menjaga produktivitas pertanian kita,” jelas Mentan pada Rapat Koordinasi Balitbangtan mengenai Dampak Perubahan Iklim, di Balai Besar Litbang Sumberdaya Lahan Pertanian (BBSDLP) Bogor (20/12/2021).

Terkait urgensi tersebut, Mentan merasa pentingnya pembentukan gugus tugas untuk setiap wilayah. Wilayah ini dapat dibagi dalam provinsi atau pembagian barat-tengah-timur Indonesia. Diperlukan kerjasama dari berbagai pihak dan sektor yang ada untuk menghadapi permasalahan perubahan iklim yang ada.

Turut hadir secara langsung Sekretaris Jenderal Kementan, Kepala Balitbangtan, dan Pejabat Eselon 1 serta Eselon 2 lainnya. Tak hanya terkait dampak perubahan iklim, pada kesempatan ini dipaparkan juga berbagai Sistem Informasi yang dikembangkan oleh Balitbangtan melalui BBSDLP.

Kepala Balitbangtan, Fadjry Djufry menjelaskan pentingnya upaya mitigasi terhadap dampak perubahan iklim dan sumber emisi Gas Rumah Kaca (GRK) dari sektor Pertanian yang diantaranya adalah kotoran ternak, padi sawah, pupuk N dan lainnya.

“Tidak hanya mitigasi, adaptasi sudah menjadi prioritas untuk menghadapi dampak perubahan iklim, misalnya penyediaan bangunan penampung air, penerapan teknologi modifikasi cuaca, aplikasi teknologi hemat air, pemanfaatan kalender tanam, pemupukan berimbang dan lainnya,” ujar Fadjry.

Mendukung penjelasan tersebut, Kepala BBSDLP Husnain memaparkan berbagai Sistem Informasi yang dikembangkan oleh BBSSDLP, seperti SISCrop 2.0 yang menyediakan data standing crop padi dan produktivitasnya serta Sistem Kalender Tanam Terpadu (KATAM) yang juga memuat informasi jadwal tanam, tingkat kerawanan banjir, varietas eksisting, pemupukan, dan lainnya.

SISCrop 2.0 dan KATAM ini dapat diakses melalui Sistem Informasi INA SOIL AGRO (Indonesian Soil and Agro-climate Information System). “INA SOIL AGRO ini memuat berbagai sistem informasi yang berkaitan dengan tanah dan iklim, termasuk SISCrop 2.0 dan KATAM. Tidak hanya itu, sistem ini juga memuat peta tanah dan peta tematik lainnya yang akan terus dilengkapi untuk seluruh Indonesia.” ujar Husnain. (Sumber BBSDLP)

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014). Buku terbarunya, Antologi Puisi Kuliner "Rempah Rindu Soto Ibu"
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author