Menilik Dinamika Perbenihan Kedelai di Jambi

Jakarta, Technology-Indonesia.com – Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Jambi menggelar Webinar bertema “Menilik Dinamika Perbenihan Kedelai di Provinsi Jambi” pada Kamis (24/9/2020). Webinar bertujuan mengangkat dan mengenalkan potensi perbenihan kedelai dan mekanisme perbenihan yang telah dijalankan di Provinsi Jambi.

Kepala BPTP Jambi, Rustam dalam sambutannya mengatakan tema tersebut diangkat karena pada 2018 UPBS (Unit Pengelola Benih Sumber) BPTP Jambi berhasil mendapat peringkat kedua dalam pengelolaan UPBS tingkat BPTP seluruh Indonesia. Jambi juga mendapat Jabalsim (Jalinan perbenihan antar lokasi dan musim) karena BPTP Jambi memiliki dua sentra produksi kedelai dengan agroekosistem yang berbeda yaitu lahan kering di Kab. Tebo dan pasang surut di Kab. Tanjung Jabung Timur. Keunggulan ini berpotensi menjadi salah satu sentra Kedelai di Pulau Sumatera.

Selain itu kelembagaan perbenihan di Provinsi Jambi sudah berjalan cukup baik sehingga menjadi salah satu faktor keberhasilan perbenihan Kedelai. Sinergi dengan lembaga penelitian Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi (Balitkabi) juga menjadi unsur tak kalah penting.

Rustam menyampaikan terima kasih kepada Balitkabi yang telah menfasilitasi benih kedelai Devon. Sebelumnya, varietas Anjasmoro telah menjadi favorit dan umum digunakan oleh petani Kedelai di Provinsi Jambi. Namun, sekarang ada varietas alternatif yang produktivitasnya melebihi varietas sebelumnya sehingga diharapkan dapat menjamin ketersediaan benih di tahun berikutnya.

Pada Webinar tersebut, Direktur Perbenihan Tanaman Pangan, Mohammad Takdir Mulyadi menyampaikan berbagai upaya yang telah dilakukan di tingkat instansi guna membangun format khususnya tata niaga dalam mendukung tercapainya swasembada Kedelai nasional. Entry barrier impor kedelai diupayakan untuk ditegakkan namun sampai saat ini belum signifikan.

Upaya stop impor tidak dapat dilakukan karena stok kedelai nasional belum mencukupi. Namun upaya-upaya untuk menstabilkan kondisi ini terus dilakukan. “Memang perlu waktu dan kerjasama dari semua pihak,” imbuhnya.

Direktur Aneka Kacang dan Umbi (AKABI)
Amirudin Pohan yang diwakili Kasubdit Kedelai, Mulyono menyampaikan bahwa tantangan terbesar perbenihan kedelai karena saat ini Indonesia masih impor Kedelai. Hal ini disebabkan belum adanya pengaturan tata niaga penerapan impor kedelai yang baik. Dukungan pemerintah daerah (Pemda) untuk mencintai pasar lokal perlu digalakkan.

Mulyono mencontohkan Pemda Kab. Grobogan yang membuat Perda terkait produk tahu tempe untuk pasokan rumah sakit setempat harus memakai kedelai lokal. Siswa Sekolah Dasar (SD) juga wajib minum susu kedelai yang bersal dari Kedelai lokal. “Diversifikasi juga menjadi poin kunci yang akan menambah value bagi kedelai itu sendiri,” tuturnya.

Sementara, peneliti Balitkabi, M. Mukhlis Adie menyampaikan seluk beluk varietas unggul kedelai untuk agroekosistem wilayah Jambi. Jambi diberikan perhatian yang lebih dari pemerintah pusat karena potensinya yang sangat strategis.

Potensi Jambi ini bisa menutupi kebutuhan benih kedelai di Sumatera bagian tengah dan selatan. Tiga komponen yaitu peneliti, pemerintah dan kelompok tani harus bersinergi untuk mengangkat branding kedelai sehingga Jambi menjadi selangkah lebih maju.

Mukhlis juga memaparkan beberapa varietas terbaru yang diperkenalkan Badan litbang Pertanian tahun ini yaitu kedelai adaptif lahan masam Demas 2 dan Demas 3 serta Kedelai toleran kekeringan Dering 2 dan Dering 3. Harapannya, kedelai ini dapat dibawa ke ranah industri salah satunya dengan packaging yang baik.

Tak kalah menarik adalah sharing informasi dari Peneliti Muda BPTP Jambi, Hery Nugroho yang memaparkan kiat sukses perbenihan kedelai di Prov. Jambi. Menurutnya, mandiri benih di suatu daerah sangat penting guna pemenuhan kebutuhan benih di daerah tersebut.

Peran BPTP dalam mendukung terwujudnya mandiri benih cukup besar salah satunya dalam membina dan mendampingi penangkar dalam produksi benih bermutu. Hery menyampaikan terpilihnya Kabupaten Tebo dan Tanjabtim sebagai pusat pengembangan Kedelai di Prov. Jambi antara lain karena luas panen Kedelai di 2 lokasi ini cukup tinggi diantara kabupaten lainnya.

Menurutnya, prinsip 6 tepat menjadi kunci keberhasilan penyediaan benih kedelai berkualitas yaitu tepat varietas, tepat jumlah, tepat mutu, tepat waktu, tepat lokasi, dan tepat harga. (Sumber BPTP Jambi)

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014). Buku terbarunya, Antologi Puisi Kuliner "Rempah Rindu Soto Ibu"
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author