Mengenal Keunggulan Wijen Hitam

Jakarta, Technology-Indonesia.com – Selama ini masyarakat di Indonesia hanya mengenal wijen dengan warna biji putih. Namun di pasar internasional terdapat dua jenis/warna biji wijen yaitu wijen hitam dan wijen putih. Kedua jenis wijen memiliki kandungan protein yang sama dan kandungan senyawa kimia lainnya yang tidak jauh berbeda.

Wijen merupakan jenis tanaman yang bijinya dapat diproses untuk menghasilkan minyak. Wijen telah digunakan sejak jaman dulu sebagai bahan tambahan dalam proses pembuatan makanan. Biji wijen merupakan pendukung utama aneka industri termasuk industri makanan dan minyak makan yang berkadar lemak jenuh rendah, sehingga cocok dikonsumsi bagi penderita kolesterol tinggi (Desai & Goyal, 1981).

Wijen (Sesamum indicum L.) adalah salah satu tanaman tropis yang toleran terhadap kekeringan. Wijen dapat tumbuh dengan baik pada daerah dengan curah hujan 450 – 600 mm selama masa tumbuhnya. Tanaman semusim ini dapat dipanen pada umur 2,5 -5 bulan setelah tanam.

Tanaman wijen mempunyai daun dan biji yang dapat dimakan. Biji wijen mengandung 35% – 65% minyak, gliserida (asam oleat, linoleat, laurat, palmitat, stearat, miristinat), sesamin, sesamolin, sesamol, lignans, pedaliin, planteose, sitokrom C, protein, prantosa, lipase, vitamin A, vitamin B1, vitamin E, anti oksidan, dan alanine atau ligning, serta tidak mengandung kolesterol (Schuster 1992). Biji wijen mengandung vitamin E (Suhartatik et al,. 2018), sesamol (Fukuda et al., 2018), dan anti oksidan (Suddiyam dan Maneekhao 1997).

Wijen merupakan bahan makanan dan sumber minyak goreng yang berkualitas tinggi karena mengandung mineral, protein, serta asam lemak jenuh yang rendah dan non kolesterol yang berguna bagi kesehatan tubuh, sehingga tidak berdampak negatif terhadap kesehatan dan disebut sebagai “Rajanya Minyak Nabati” atau King Oil.

Minyak dari biji wijen terkenal memiliki keawetan tinggi dan merupakan minyak goreng yang dapat mempertahankan kualitas makanan yang digoreng (tahan lama simpan). Ampas atau bungkil wijen sesudah ekstraksi minyak mengandung asam amino methionin, fosfor, dan vitamin yang sangat bergizi.

Biji wijen yang utuh digunakan sebagai hiasan dalam pembuatan berbagai macam gula-gula dan roti. Selain itu, biji wijen mampu mencegah penuaan, memperbanyak ASI, mengatasi hipertensi, serta mencegah penyakit kanker. Tanaman wijen yang masih hijau merupakan sumber protein yang baik, daunnya terkadang dapat dimasak sebagai sayur. Limbah tanaman wijen (setelah diambil buahnya) dapat digunakan sebagai mulsa dalam usaha konservasi tanah (Sunanto, 2002).

Wijen hitam dan wijen putih memiliki kandungan protein yang sama dan kandungan senyawa kimia lainnya yang tidak jauh berbeda. Perbedaan terdapat pada kadar abu yaitu wijen hitam memiliki kadar abu yang lebih besar daripada wijen putih. Selain itu, wijen hitam beraroma lebih tajam, sedangkan wijen putih memiliki aroma yang lebih wangi dan ringan.

Umumnya wijen putih digunakan untuk memasak. Rasa gurih dengan aroma wangi yang khas yang dimiliki wijen putih membuat masakan lebih sedap. Sedangkan wijen hitam lebih banyak dimanfaatkan untuk pembuatan kue, meskipun ada beberapa jenis masakan yang memakai wijen hitam ini.

Wijen hitam memiliki beberapa manfaat diantaranya mengurangi kerusakan otak yang disebabkan kandungan racun dalam otak, mengobati penyakit diabetes karena dengan mengonsumsi wijen hitam dapat mengurangi gula darah lebih cepat dan dapat meningkatkan fungsi sel-beta pankreas. Wijen hitam juga dapat mengurangi frekuensi terjadinya epilepsi pada anak karena mengandung khasiat antikonklusif.

Selain itu, wijen hitam juga mengandung khasiat anti kanker karena memiliki antioksidan. Mengonsumsi wijen hitam secara terus menerus dapat memerangi bakteri mematikan MRSA (Methicillin-resistant Staphylococcus aureus), melindungi risiko serangan jantung dan menyehatkan seluruh isi jantung (bibitbunga.com, 2020).

Keunggulan wijen hitam yang lain adalah dapat membantu menurunkan berat badan. Hal ini karena kandungan dari biji wijen hitam yang sangat kaya, yaitu asam lemak omega-6, kalsium, zat besi, lemak baik, magnesium, serat, dan fosfor, antosianin, dan flavanones. Biji wijen hitam juga mengandung kalsium di dalamnya yang bermanfaat bagi kesehatan tulang maupun gigi. Dengan mengonsumsi wijen hitam, kita sudah dapat mendapatkan manfaat dari kalsium di dalamnya.

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) melalui Balai Penelitian Tanaman Pemanis dan Serat (Ballitas) telah melepas beberapa varietas unggul wijen yaitu Sbr-1, Sbr-2, Sbr-3, Sbr-4, Winas 1 dan Winas 2. Dari enam varietas yang sudah dilepas tersebut terdapat satu varieta yaitu Sbr-3 yang bijinya berwana hitam kecokelatan. Potensi sumber daya genetik wijen hitam di Balittas cukup banyak pada koleksi plasma nutfah. Terdapat 22 aksesi wijen hitam, di antaranya adalah SI-1, SI-4, SI-7, dan SI-11. (Balittas/Agung Pangestu Aji)

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014). Buku terbarunya, Antologi Puisi Kuliner "Rempah Rindu Soto Ibu"
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author