Technology-Indonesia.com – Badan Litbang Pertanian (Balitbangtan) tidak hanya menghasilkan teknologi untuk mendukung program ketahanan pangan dan pertanian, namun juga peduli akan kelestarian sumber daya genetik (SDG) pertanian. Salah satunya melalui teknik perbanyakan cepat secara kultur jaringan (kuljar) untuk menyelamatkan pisang langka bernilai ekonomi tinggi.
Kegiatan konservasi SDG merupakan tahap awal. Tahap berikutnya adalah bagaimana pemanfaatannya secara berkelanjutan untuk kesejahteraan rakyat. Hal ini merupakan bagian penting dari Konvensi Keanekaragaman Hayati (CBD) yang telah diratifikasi melalui UU No.5 tahun 1994.
Kolaborasi antara Balai Besar Litbang Bioteknologi dan Sumber Daya Genetik Pertanian (BB Biogen) dan Balai Penelitian Tanaman Buah Tropika (Balitbu) Kabupaten Solok, Sumatera Barat, telah menghasilkan dan mengaplikasikan teknologi produksi pisang benih secara masal melalui teknik kuljar. Teknologi itu telah diterapkan pada beberapa kultivar pisang. Salah satunya, Pisang Ayam yang mulai langka di Sumatera Barat.
Melalui teknik perbanyakan cepat secara kultur jaringan, Pisang Ayam yang sempat langka tersebut dapat dilestarikan. Bermodalkan sedikit bagian dari jaringan tanaman berupa jantung, Pisang Ayam dapat dilestarikan. Pisang ini akhirnya didaftarkan oleh Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Tanah Datar, Sumbar, ke Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian sebagai pisang unggul lokal dengan nama Pisang Soka Tanah Datar.
Pisang Soka memiliki sejumlah keunikan yakni kulitnya yang lengket, sulit dikupas serta keripiknya yang renyah dan gurih. Menurut salah satu pengusaha agrowisata dan pusat oleh-oleh di Tanah Datar, lengketnya kulit pisang menjadi sebuah kelebihan karena keripik olahan tersebut menjadi unik akibat warna hijau pada area luar lingkarannya.
Dengan potensi yang dimiliki Pisang Soka, Pemda Tanah Datar menghendaki pengembangan pada skala yang lebih luas dan meminta disediakan benih sebanyak 5.000 batang. Pada Januari 2018, Balitbangtan menyiapkan benih Pisang Soka sebanyak 2.500 batang untuk dikembangkan di sejumlah kecamatan di Kabupaten Tanah Datar.
Menurut peneliti dari BB Biogen, selain Pisang Ayam, terdapat beberapa kultivar pisang lain yang diproduksi secara massal, seragam dan bebas penyakit melalui teknologi Balitbangtan, yakni pisang Barangan, Ambon Kuning, Mas Kirana, Mauli, Kepok Kuning, Jawaka, Rajabulu, Rajasereh, Rajakinalun, Siem, Kosta, dan Pisang Kidang.
*Ika Roostika, peneliti BB Biogen; Mastur, Kepala BB Biogen