Kementan Luncurkan SISCrop 1.0 untuk Pantau Lahan Pertanian

Bogor, Technology-Indonesia.com – Bertepatan dengan Hari Tanah Sedunia (World Soil Day/WSD) pada 5 Desember 2020, Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) meluncurkan aplikasi Sistem Informasi Standing Crop (SisCrop) 1.0 dengan memanfaatkan data citra satelit Sentinel-1, untuk monitoring lahan pertanian dan kondisi tanaman padi lebih akurat.

Kepala Balitbangtan Kementerian Pertanian, Fadjry Djufri, menjelaskan, “SISCrop 1.0 berfungsi untuk memonitor lahan pertanian kondisi tanaman padi secara lebih akurat.” Lebih lanjut Fadjry memaparkan keunggulan SISCrop 1.0 dapat memonitor, fase pertumbuhan padi, luas tanam, luas panen, produktivitas, dan indeks pertanaman secara real time.

“Selain itu SISCrop versi 1.0, dapat meng-capture lahan pertanian pada kondisi real time, meskipun situasi hujan atau berawan,’’ujarnya dalam soft launching Sistem Informasi Standing Crop (SISCrop) 1.0, di  Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan (Puslitbangbun) Balitbangtan, Kementan, Cimanggu, Kota Bogor, Senin, (7/12/2020).

Sistem Informasi Standing Crop (SISCrop) 1.0 melanjutkan apa yang sudah dilakukan 15-20 tahun yang lalu. “Sebelumnya, kita telah mengembangkan kalender tanam terpadu, Si Mantap dan lainnya. Sekarang update penggunaan teknologi terbaru dengan bekerjama dengan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN),” lanjut Fadjry.

Dukungan LAPAN dengan citra satelit Sentinel-1, memungkinkan menangkap citra bumi dengan baik walaupun kondisi berawan pada musim hujan. Ini mengingat geografi Indonesia sebagai negara tropis dengan tutupan awan yang cukup luas, terutama di saat musim penghujan. Padahal musim tanam di Indonesia biasanya pada musim hujan.

Fadjry menambahkan, “Penggunaan citra satelit Sentinel-1 ini memungkinkan untuk mengkalkulasi produktivitas padi dengan coverage area 100 persen yang mendekati panen, di-update setiap 10 hari sekali sehingga biaya menjadi lebih efisien. Ini mendukung BPS dalam menghitung produksi pertanian secara nasional. Ke depannya, sistem informasi seperti ini diharapkan dapat dikembangkan untuk monitoring komoditas pertanian lainnya.”

Integrasi SISCrop 1.0 yang didukung citra satelit Sentinel-1 ini diklaim dapat membantu pengambilan kebijakan dan petugas perencana pada beberapa hal. Pertama, efisiensi dalam perencanaan pupuk, pestisida, dan air, juga akurat dalam memilih jenis tanaman untuk ditanam pada wilayah tertentu dan bisa diinformasikan secara spasial. Kedua, efektif dalam memobilisasi peralatan mesin pertanian. Ketiga, dapat membantu mengidentifikasi wilayah yang surplus sehingga bisa memasok wilayah yang minus.

Sampai saat ini, proses validasi data dari citra Sentinel ini baru dilakukan di Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara Barat. “Tiga daerah tersebut sudah kita sudah verifikasi di lapangan. Akurasi luas tanam dan luas panen padi sudah diatas 90 persen. Sedangkan produktivitasnya, akurasinya masih 82 persen. Sehingga masih perlu divalidasi dengan memperbanyak sampelnya,” jelasnya.

Fadjry optimis dalam 3-4 bulan mendatang, pengembangan dan akurasi data dari citra Sentinel 1 ini bisa mencapai untuk wilayah Papua, Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi. “Permodelannya sudah masuk kecamatan dan desa. Verifikasi fisik sudah sampai kecamatan,” tuturnya.

Sebagai rangkaian Perayaan WSD yang bertema ”Keep soil alive, protect soils biodiversity”, digelar beberapa kegiatan, antara lain online Soil Judging Contest, Kampanye Green Agriculture: Composting for Urban Farming, Lomba Esai, Vlog dan Baca Puisi. Sedangkan pada puncak acara, diselenggarakan dua Talk Show bertema ”Menelusuri Food Estate” dan ”Dolomit untuk Kesehatan dan Produktifitas Tanah” yang dilaksanakan selama dua hari berturut-turut. (Ami Pramitasari)

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014).
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author