Kementan Dukung Investasi Pakan Ternak di Banggai

Jakarta, Technology-Indonesia.com – Kementerian Pertanian (Kementan) melakukan berbagai langkah strategis dalam melakukan percepatan pertumbuhan pembangunan sektor pertanian guna mencapai swasembada pangan. Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementan, Syukur Iwantoro melakukan langkah nyata dengan mengundang berbagai pihak untuk melakukan investasi di bidang pertanian di berbagai wilayah di Indonesia.

Syukur yang juga sebagai Ketua Satgas Kemudahan Berusaha Kementan terus mendorong iklim investasi dengan memfasilitasi pertemuan Tim Bupati Banggai dengan salah satu investor.

Bupati Banggai melalui Wakil Bupati (Wabup), Mustar Labolo memaparkan, Kabupaten Banggai dengan luas wilayah 9.672 Km2 dan populasi penduduk 365.616 jiwa memiliki potensi pertanian yang sangat tinggi. Banggai merupakan lumbung beras terbesar kedua di Sulawesi Tengah (Sulteng) dengan produksi 168.115 ton.

“Kabupaten ini menempatkan pertanian sebagian pilar utama pembangunan dalam visinya, yakni mewujudkan Kabupaten Banggai sebagai pusat pertumbuhan ekonomi, pertanian dan kemaritiman berbasis kearifan lokal dan budaya,” ungkap Labolo saat pertemuan dengan Sekjen Kementan dan Investor di Jakarta (12/10/2018).

Pada tahun 2016 Banggai menjadi kabupaten dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi di Indonesia yakni 37.12%. Selain padi potensi yang tinggi di Banggai adalah jagung, kelapa, serta ternak sapi dan kambing. Banggai pernah memperoleh Penghargaan Katagori Cakupan Tanam dan Produksi Jagung Tertinggi se-Sulteng.

Lebih lanjut Labolo mengungkapkan, dengan sejumlah prestasi yang diraih Banggai, maka peluang pengembangan usaha dan investasi di bidang pertanian sangat tinggi dan terbuka. “Banggai memiliki sawah terluas di provinsi Sulteng dengan tingkat produksi tertinggi se-Sulteng”

Dalam kesempatan tersebut, Kepala Balai Besar Litbang Sumberdaya Lahan Pertanian (BBSDLP), Dedi Nursyamsi menyampaikan bahwa Banggai memiliki potensi pertanian yang sangat tinggi. Lahannya subur dan iklimnya sangat mendukung, khususnya untuk usahatani padi dan jagung.

Dedi yang juga menjadi koordinator Upsus Pajale Provinsi Sulteng menyatakan kesanggupannya mengawal dan melakukan pendampingan teknologi untuk pengembangan komoditas jagung di Kabupaten Banggai. Melalui lembaga yang dipimpinnya, Dedi juga memberikan dukungan layanan dalam penyedian peta kesesuaian lahan yang dapat menggambarkan wilayah-wilayah yang sesuai untuk pengembangan jagung.

Hasil kajian dan pemetaan kesesuaian lahan BBSDLP tahun 2016, terdapat lahan seluas lk (lahan kering) 245.000 hektar yang sesuai untuk jagung yang menyebar di 23 kecamatan di Kabupaten Banggai. Lahan-lahan tersebut berada pada status Areal Penggunaan Lain (APL).

Sementara itu, Andry Kesuma dari PT. Putra Rajawali Plantation menyatakan kesediaannya untuk melakukan investasi komoditas jagung di Kabupaten Banggai. Pihaknya tertarik berinvestasi di bidang agribisnis jagung sebagai bahan baku pakan ternak. “Permintaan jagung sebagai bahan baku pakan ternak sangat tinggi,” lanjutnya.

Kerena itu, Andry akan segera menindaklanjuti hasil pertemuan tersebut dengan melakukan kunjungan ke Banggai dan melakukan berbagai kajian. Sekurangnya lahan seluas 3.000 hektar ditarget Andry sebagai lahan inti. “Saya berharap pemerintah Kabupaten Banggai dapat memberikan kemudahan dalam perijinan untuk membuka usaha di sana,” pungkasnya.  Saefoel Bachri (BBSDLP)/SB

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014).
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author