Jawab Tantangan Global, Balitbangtan Kembangkan Inovasi teknologi Pascapanen Pertanian

Bogor, Technology-Indonesia.com – Saat ini sektor pertanian menghadapi berbagai tantangan dan permasalahan seperti peningkatan populasi, perubahan iklim, keamanan dan kualitas pangan, kehilangan pangan, kerawanan pangan, dan perubahan perilaku konsumen. Untuk mengatasi tantangan dan permasalahan tersebut diperlukan terobosan besar di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, regulasi, dan kebijakan.

“Penguasaan dan penerapan teknologi inovatif menjadi kunci daya saing di sektor pertanian pangan saat ini dan di masa depan,” kata Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) Fadjry Djufry dalam The 3rd International Conference on Agricultural Postharvest Handling and Processing (ICAPHP) yang digelar di Auditorium Sadikin Sumintawikarta, Bogor pada Selasa (12/10/2021).

Untuk menjawab tantangan dan tuntutan global, Balitbangtan telah mengembangkan berbagai inovasi teknologi penanganan dan pengolahan pascapanen pertanian. Fadjry mencontohkan, Balitbangtan telah berhasil mengembangkan teknologi nano-bees wax coating untuk memperpanjang umur simpan buah mangga dari enam menjadi delapan hari dalam kondisi normal menjadi dua puluh delapan hari.

“Hal ini menunjukkan bahwa penerapan teknologi tidak hanya dapat memperluas pasar, meningkatkan keuntungan, tetapi juga mengurangi potensi kehilangan pangan,” tuturnya.

Lebih lanjut Fadjry mengatakan bahwa digitalisasi, otomasi, dan penerapan teknologi artificial intelligence (AI) diprediksi mampu memberikan lompatan efisiensi dan daya saing menuju pertanian maju. Untuk itu, Balitbangtan telah mengembangkan sejumlah inovasi cerdas, seperti alat pendeteksi cepat berbasis AI untuk mengetahui kualitas beras dan cemaran aflatoksin pada produk pertanian.

Untuk memperkuat ketahanan pangan dan gizi, Balitbangtan juga mengembangkan model agroindustri pangan lokal yang inovatif di beberapa provinsi, seperti Papua, Papua Barat, Sulawesi Selatan, Maluku, Nusa Tenggara Timur, Jawa Barat, dan Jawa Tengah. Selain itu, teknologi penanganan dan pengolahan beras biofortifikasi zinc telah dikembangkan untuk mendukung program pengurangan dan pencegahan stunting.

Fadjry menekankan bahwa semua penemuan dan inovasi Balitbangtan didedikasikan untuk memperkuat ketahanan pangan nasional bahkan global. “Pencapaian Balitbangtan tidak lepas dari dukungan dan kerjasama seluruh pemangku kepentingan nasional dan internasional,” lanjutnya.

Fadjry berharap melalui konferensi internasional ini, kemajuan teknologi terkini, regulasi dan inovasi kebijakan khususnya yang terkait dengan penanganan dan pengolahan pascapanen pertanian dapat digali dan didiskusikan untuk memberikan solusi dan praktik terbaik dalam upaya memperkuat ketahanan pangan global.

“Saya juga berharap konferensi internasional ini dapat memperluas jaringan kerja dan kerjasama antara peneliti, akademisi, industri, dan masyarakat, khususnya di bidang penanganan dan pengolahan pascapanen pertanian,” tutur Fadjry.

Kepala Balai Besar Litbang Pascapanen Pertanian (BB Pascapanen) Balitbangtan, Prayudi Syamsuri mengatakan penyelenggaraan ICAPHP ke-3 merupakan kelanjutan dari penyelenggaranan ICAPHP I di Jakarta pada 2013 dan ICAPHP II di Bali pada 2018. Konferensi internasional tahun ini mengangkat tema “Agricultural Postharvest Handling and Processing Innovation: Strengthening Global Food Security”.

“Konferensi selama dua hari ini bertujuan untuk mengidentifikasi kemajuan teknologi terkini, regulasi dan inovasi kebijakan di bidang penanganan dan pengolahan pascapanen pertanian untuk memenuhi kebutuhan akan pendekatan holistik untuk memperkuat ketahanan pangan global,” tutur Prayudi.

Konferensi internasional yang digelar secara hybrid ini diikuti 5 negara yaitu Jepang, Italia, Perancis, Australia dan Indonesia. Acara dihadiri oleh 7 “invited speaker” dari lintas negara. Naskah paper yang terkumpul sebanyak 122 dan terseleksi sebanyak 93 naskah yang akan dipresentasikan secara langsung.

Dalam acara ini dilaksanakan peluncuran 10 produk unggulan dari BB Pascapanen Balitbangtan yaitu Nano Waxing Produk Buah Segar, Pupuk Nano Biosilika, Node Biosilika, Biopellet, Yoghurt Kambing, Nasi Instan, Mie Nusantara, Tepung Telur, Tepung Pre- gel, dan Gelatin Halal.

Selain itu juga digelar mini exhibition yang menghadirkan berbagai inovasi produk agri-food dari 20 peserta. Selanjutnya, digelar penandatangan Nota Kesepahaman (MoU) antara Balitbangtan dengan Universitas Pattimura, dan perjanjian kerjasama antara BB Pascapanen dan 8 mitra.

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014). Buku terbarunya, Antologi Puisi Kuliner "Rempah Rindu Soto Ibu"
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author