Inpari 30 Dukung Peningkatan Produksi Padi Kota Palu

Jakarta, Technology-Indonesia.com – Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Sulawesi Tengah (Sulteng), terus mendesiminasikan inovasi teknologi pertanian yang dihasilkan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) kepada para pelaku usaha tani. Pada hari Rabu (21/7/2021) bertempat di Kelompok Tani Jamba Tim BPTP Sulteng menghadiri panen padi varietas Inpari 30 di Kota Palu.

Inpari 30 telah dikenalkan di Kelompok Jamba sejak tahun 2019, dan telah digunakan oleh kelompok tani hingga saat ini. Secara deskriptif bahwa varietas padi unggul baru ini cocok ditanam di sawah irigasi dataran rendah sampai ketinggian 400 m dpl di daerah luapan sungai, cekungan dan rawan banjir lainnya dengan rendaman keseluruhan fase vegetatif selama 15 hari. Potensi hasil varietas ini adalah 9,6 ton/ha. Kelurahan Pengawu yang berada di Lembah Palu memenuhi persyaratan dari VUB tersebut.

Teknologi yang diperkenalkan oleh BPTP Sulawesi Tengah dan telah diadopsi oleh kelompoktani di Kelurahan Pengawu adalah varietas padi unggul, serta inovasi teknologi dalam hal model penanaman yaitu Jajar Legowo (Jarwo) 2:1. Jarwo 2:1 merupakan salah satu cara tanam padi sawah yang mengatur setiap dua barisan tanaman dan diselingi dengan satu barisan kosong (legowo) dengan penerapan jarak tanam, baik dalam barisan maupun antar barisan.

Prinsip dari sistem tanam Jajar Legowo adalah meningkatkan populasi tanaman sekitar 30% dengan mengatur jarak tanam sehingga dapat meningkatkan produksi. Kelompoktani juga telah mampu menggunakan alat mesin tanam indo jarwo 2:1.

Kepala BBP2TP Fery Fahrudin Munier menyatakan melalui inovasi teknologi yang telah dikenalkan tersebut diharapkan Kelompok Tani Jamba dapat terus meningkatkan produktivitas padi di lahan mereka dan menembus IP 400 sehingga dapat berkontribusi dalam meningkatkan ketahanan pangan di wilayahnya.

Pendampingan oleh BPTP Sulteng dan sinergitas dengan semua stakeholder terkait, diharapkan semakin memberikan hasil yang optimal dalam mendukung ketahanan pangan. Untuk keterbatasan modal, kelompok dapat mengakses Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang dananya telah disiapkan oleh pemerintah, dimana saat ini untuk mengaksesnya sangatlah mudah.

Ketua Kelompoktani Jamba, Muchlis dalam diskusi menyatakan kelompok menyenangi varietas Inpari 30 karena selain produktivitasnya yang tinggi juga cukup toleran terhadap serangan hama penyakit (berdasarkan hasil pengamatan di lahan mereka). Namun untuk musim tanam berikutnya tidak tersedia benih Inpari 30.

Kepala BBP2TP mengarahkan agar kelompok dapat menjadi penangkar benih yang minimal dapat mencukupi kebutuhan benih di wilayahnya sendiri. BPTP Sulawesi Tengah dapat mendukung kelompok melalui bantuan benih sumber sedang sarana produksinya dapat dibantu oleh Dinas Pertanian di tingkat Provinsi ataupun Kota Palu.

Tahan Rendaman Air

Varietas Inpari 30 Ciherang Sub 1 dilepas pada 2012 oleh Balitbangtan melalui Balai Besar Penelitian Tanaman Padi (BB Padi). Varietas padi ini tahan terhadap rendaman akibat kelebihan cadangan air atau banjir.

Varietas Inpari 30 Ciherang Sub 1 merupakan varietas yang sudah disiapkan untuk mengatasi rendaman air akibat banjir. Varietas ini mampu merecover dirinya disaat terendam. Hal ini yang menjadi kelebihannya dan tidak dimiliki oleh varietas padi lainnya.

Sesuai deskripsinya, Inpari 30 Ciherang Sub 1 cocok untuk ditanam di sawah irigasi dataran rendah sampai ketinggian 400 m dpl pada daerah luapan sungai, cekungan dan rawan banjir lainnya dengan rendaman keseluruhan fase vegetatif selama 15 hari. Umur tanaman Inpari 30 Ciherang Sub 1 hanya 111 hari setelah semai dengan potensi hasil 9,6 ton/ha. Tekstur nasi pulen yang disukai sebagian besar masyarakat. (Sumber BPTP Sulteng)

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014).
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author