Jakarta, Technology-Indonesia.com – Pandemik global Covid-19 tidak menghalangi aktivitas petani di Provinsi Bengkulu. Terbukti pada akhir Maret 2020 ini petani giat melakukan panen baik padi maupun jagung.
Melalui giat panen, petani menunjukkan bahwa mereka merupakan para pejuang pangan yang terus menerus baik secara mandiri maupun melalui bantuan pemerintah mampu menyediakan pangan pada kondisi tanggap darurat seperti ini. Penyediaan pangan dalam menghadapi krisis adalah sebuah keniscayaan dan merupakan pekerjaan mulia.
Kepala Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Balitbangtan Bengkulu, Dr. Yudi Sastro, SP., MP melalui keterangan tertulisnya, Senin (30/03/2020), mengatakan, perkiraan luas panen padi periode Januari-Mei 2020 di Provinsi Bengkulu mencapai 47.555 hektare (ha) dengan produksi sebanyak 403.351,5 ton, sedangkan komoditas jagung mencapai 9.013,9 ha dengan produksi sebanyak 50.929,8 ton. Perkiraan produksi tersebut dengan asumsi rerata produktivitas Provinsi Bengkulu komoditas padi sebesar 4,5 ton/ha dan komoditas jagung diangka 5,6 ton/ha.
“Musim Panen ini akan berlanjut sampai dengan bulan Mei 2020. Lokasi panen padi tersebar di lumbung padi Provinsi Bengkulu diantaranya di Kabupaten Bengkulu Selatan dan Seluma serta Bengkulu Utara,” kata Yudi.
Dari informasi yang dihimpun beberapa kabupaten di Provinsi Bengkulu sudah melakukan giat panen, diantaranya Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu Selatan, Bengkulu Tengah, Lebong, Kepahiang, Kaur, dan Seluma. Sementara itu, panen padi untuk Kabupaten Bengkulu Utara menurut Kepala Bidang Tanaman Pangan, Jamroh, SP akan mulai panen sekitar 60 hari kedepan.
Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo dalam berbagai kesempatan meminta agar produksi pertanian tetap berjalan bahkan digenjot hingga berlipat-lipat. Apalagi, sektor ini memiliki potensi yang sangat besar dalam menumbuhkan ekonomi nasional.
Mengutip pernyataan Menteri Pertanian melalui rilis News Trubus berharap semoga wabah ini cepat selesai dan petani semakin semangat lagi dalam bercocok tanam mari kita buktikan dengan optimisme bahwa Indonesia akan terus ada sebagai negara besar, kaya, dan mari support mereka, jangan cemaskan jangan cemaskan mereka tentang Covid-19 disaat musim panen sekarang ini.
“Adanya musibah wabah virus Covid-19 ini tidak boleh membuat aktivitas pertanian berhenti. Kementan akan terus optimalkan SDM Pertanian untuk menggenjot produksi dan produktivitas bahkan ekspor,” kata Syahrul.