BPTP Sumut Produksi Benih Sumber Padi

Jakarta, Technology-Indonesia.com -Ketersediaan benih unggul bermutu di tingkat petani merupakan suatu keharusan untuk mencapai swasembada pangan berkelanjutan.

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Sumatera Utara (Sumut) sebagai unit kerja Badan Litbang Pertanian melalui Unit Pengelola Benih Sumber (UPBS), berperan dalam membantu penyediaan logistik benih sumber padi untuk memenuhi kebutuhan benih unggul bermutu di Sumut. UPBS juga berperan mempercepat penyebaran varietas unggul baru melalui penguatan kelembagaan yang memproduksi benih sumber (benih dasar dan benih pokok). Harapannya, agar sarana produksi tersebut terjamin ketersediaannya dengan harga yang stabil dan terjangkau oleh daya beli petani.

Seperti tahun-tahun sebelumnya, pada tahun ini BPTP Sumut sedang mempersiapkan benih sumber kelas BS dan FS dengan target produksi 13 ton. Benih ini diharapkan terdistribusi kepada petani dan penangkar padi.

Varietas padi yang ditanam antara lain: Inpari 16, Inpari 30, Inpari 32, Inpari 42, Inpari 43, Inpari 44, Inpara 9, Mekongga dan Ciherang. Selain itu ditanam juga Inpari IR Nutri Zinc yang mempunyai banyak kelebihan dibanding beberapa varietas lain dalam hal kandungan Zn.

Berdasarkan data deskripsi yang dikeluarkan melalui Surat Keputusan Menteri Pertanian tahun 2019, kandungan Zn pada varietas tersebut sebesar 34,51 ppm sementara varietas lain seperti Ciherang memiliki kandungan 24.06 ppm. Keunggulan varietas ini diharapkan dapat turut mensukseskan program pemerintah dalam mengatasi kekurangan gizi Zinc dan meminimalisir stunting di Indonesia.

Varietas padi yang akan dijadikan sebagai benih sumber tersebut ditanam pada luasan 5 hektare (ha), dengan menerapkan komponen teknologi pengelolaan tanaman terpadu padi. Mulai dari perlakuan benih, persiapan lahan, penanaman, pemupukan, pengendalian hama dan penyakit, seleksi/rouging yang merupakan kegiatan penting dalam upaya peningkatan kemurnian benih, serta panen dan pengolahan benih.

Saat ini, tanaman secara umum sudah berumur 55-60 hari dan memasuki fase berbunga 40-50% dengan kondisi pertumbuhan relative baik dengan rata-rata anakan maksimum 18-22 batang per rumpun.

Lahan pertanaman untuk produksi benih dapat dipanen apabila sudah dinyatakan lulus sertifikasi lapangan oleh Badan Pengawasan dan Sertifikasi Benih (BPSB) Tanaman Pangan dan Hortikultura. Karena itu, selama masa pertanaman BPTP Sumut tetap berkoordinasi dengan BPSB-TPH Provinsi Sumut dan petugas lapang BPSB-TPH di Kabupaten.

Ketersediaan benih sumber ini diharapkan dapat mendukung peningkatan produktifitas padi serta menjaga keberlanjutan produksi padi yang merupakan penyangga keamanan pangan nasional, meningkatkan pendapatan rumah tangga petani dan kesejahteraan masyarakat. (Sumber BPTP Sumut)

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014). Buku terbarunya, Antologi Puisi Kuliner "Rempah Rindu Soto Ibu"
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author