Jakarta, Technology-Indonesia.com – Puslitbang Hortikultura bersama Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Kepri dan Pemerintah Daerah Provinsi Kepulauan Riau menjalin kerjasama penanaman buah mangga varietas baru, Agri Gardina 45. Kerjasama ini dilakukan dengan pembuatan demplot penanaman buah mangga di Balai Benih Induk (BBI).
Agri Gardina 45 adalah salah satu varietas unggul mangga hasil Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) yang terdaftar melalui SK Mentan No: 125/Kpts /SR.120/D.2.7/3/2014. Mangga Agri Gardina 45 atau sering disebut sebagai mangga pisang merupakan varietas hasil persilangan mangga arum manis 143 dengan Saigon. Persilangan tersebut menghasilkan mangga yang manis dan harum serta memiliki warna merah yang menarik.
Sesuai dengan namanya, salah satu keunggulan mangga pisang adalah kulit yang bisa dikupas dengan tangan seperti pada buah pisang. Keunggulan lain yaitu ukuran tajuk yang rendah sehingga cocok ditanam di lahan yang sempit bahkan di pot. Mangga Agri Gardina memiliki warna merah yang menarik, citarasa manis dan aroma yang harum serta daging buah yang lembut.
Agri Gardina 45 memiliki umur panen genjah, produksi tinggi, dan warna kulit buahnya menarik. Mangga ini memiliki memiliki keunikan yaitu ukuran buahnya kecil, bentuk buah jorong dengan paruh runcing menonjol, daging buahnya lembut dengan citarasa manis dan beraroma harum.
Kepala BPTP Kepri, Sugeng Widodo menjelaskan BPTP Kepri membuat demplot penanaman Mangga Agri Gardina di lahan Balai Benih Induk Provinsi di Bintan. Pengembangan tanaman mangga ini menjadi program BPTP Kepri untuk mendukung peningkatan ekspor komoditas pertanian. Penanaman dilakukan pada 4 oktober 2018 dengan jumlah tanaman yang ditanam sebanyak 200 pokok di lahan seluas 2 hektare (ha) dengan jarak tanam 6 x 6 meter.
Pengawas tanaman di BBI, Lili mengatakan penanaman awal dengan menambahkan pupuk kandang 40 kg/lubang tanam. Pemberian pupuk NPK (16-16-16) dengan dosis 100 gram per pohon diberikan 1 kali setiap 3 bulan sekali dosis, bertambah setelah tanaman berusia 1 tahun menjadi 200 gram perpohon setiap 3 bulan sekali. Selain itu karena kondisi lahan marjinal dan iklim yang cukup panas penyiraman tanaman dilakukan secara rutin setiap hari.
Menurut Lili, perlu dilakukan pemangkasan awal untuk pembentukan tajuk. Pemangkasan pemeliharaan diperlukan untuk membuang cabang kering/mati, tunas air dan cabang-cabang yang tumpang tindih. Pemangkasan dilakukan dengan prinsip (1 3 3) setiap cabang utama hanya memiliki 3 cabang sehingga pohon tidak terlalu lebat, serta dilakukan pemotongan cabang utama yang ke atas agar cahaya bisa masuk ke tajuk tanaman.
“Tujuannya agar buah mangga terkena sinar matahari sehingga menghasilkan warna merah yang menarik, karena buah yang kurang terkena cahaya matahari akan berwarna kuning atau pucat,” ujar Lili.
Pertumbuhan tanaman menunjukkan hasil yang bagus walaupun ditanam di lahan marjinal. Tanaman mangga Agri Gardina yang ditanam di Balai Benih Induk telah mulai berbunga pada usia 1 tahun. Hal ini menunjukkan adaptasi tanaman yang sangat baik di Bintan karena buah ini umumnya berbuah pada umur 2 tahun ditanam di lapangan. (BPTP Kepri)