Jakarta, Technology-Indonesia.com – Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Balitbangtan Jakarta mengintroduksikan varietas unggul padi yang adaptif di lahan kering, inpago 12 Agritan. Introduksi Inpago 12 Agritan dilaksanakan di Kelompok Tani Komando Pemuda Tani Indonesia Garda Bintang Timur, Kalijodo, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, bersama Kepala BPTP Jakarta pada minggu ke 3 Juni 2021.
Kepala BPTP Jakarta memberikan dukungan agar petani tidak menyerah karena lahan yang terbatas. Petani harus tetap optimis bahwa padi yang ditanam akan berproduksi sesuai dengan yang diharapkan dan berkontribusi terhadap ketahanan pangan di Ibukota.
Inpago 12 Agritan dilepas oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) pada 2017. Inpago 12 Agritan memiliki potensi hasil yang dapat mencapai 10,2 ton/ha. Rata-rata hasil gabah kering giling yang diperoleh dari uji adaptasi sebesar 6,7 ton/ha.
Keunggulan lain dari varietas ini toleran terhadap keracunan aluminium hingga 40 ppm Al3+, sehingga cocok ditanam di lahan kering masam. Varietas ini juga tahan terhadap penyakit blas yang merupakan penyakit utama pertanaman padi di lahan kering.
Inpago 12 Agritan memiliki kadar amilosa 22,8 persen dengan tekstur nasi agak pulen. Teknik penanaman yang dianjurkan untuk varietas ini menggunakan cara penebaran benih langsung (Tabela) dengan sistem tugal dengan kebutuhan benih 40 kg/ha.
Varietas baru ini diharapkan dapat menjadi pilihan bagi petani dan penggiat urban farming di perkotaan yang tidak memiliki lahan sawah dan menjadi pilihan sarana edukasi masyarakat. (Sumber BPTP Jakarta)