Jakarta, Technology-Indonesia.com – Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Banten menggelar bimbingan teknis (Bimtek) pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) pada tanaman padi di Kecamatan Warunggunung, Kabupaten Lebak, Banten (21/11/2018). Materi tersebut menjadi pokok bahasan penting karena OPT merupakan salah satu kendala budidaya padi secara umum di lokasi ini.
Materi pengendalian OPT merupakan materi pembelajaran kedua dari kegiatan Diseminasi Peningkatan Kapasitas Petani Mendukung Pengembangan Tanaman Pangan dan Hortikultura di Provinsi Banten. Materi yang disampaikan telah direncanakan dalam kajian kebutuhan dan peluang yang telah dilaksanakan pada tahap awal kegiatan di lokasi ini.
“Kami menyambut baik kegiatan ini karena pada musim tanam lalu wilayah ini kena WBC (wereng batang coklat). Kami juga berharap kegiatan seperti ini dapat terus dikembangkan” terang Suarta, petani peserta Bimtek.
Pertemuan pembelajaran kedua ini diikuti 30 peserta terdiri dari penyuluh pertanian, Mantri Tani Desa, penyuluh swadaya, dan petani. Materi pembelajaran disampaikan Peneliti BPTP Banten, Sri Kurniawati dibantu oleh Maureen CH.
Materi ditekankan kepada pendekatan PHT (Pengendalian Hama Terpadu) dalam kegiatan pengendalian OPT, serta karakteristik, gejala serangan, dan cara pengendalian beberapa hama dan penyakit utama yang biasa menyerang tanaman padi di wilayah ini antara lain tikus, penggerek batang, dan wereng batang cokelat, sedangkan penyakit antara lain Blas, dan Hawar daun/Kresek.
Seluruh peserta menyimak dan antusias mendengarkan penjelasan yang disampaikan narasumber. Pada kegiatan ini dilakukan tes awal dan tes akhir kepada para peserta untuk mengevaluasi kegiatan pembelajaran yang diberikan dalam bentuk kuisioner dan daftar pertanyaan terkait materi yang disampaikan. Aspek evaluasi yang dilakukan meliputi aspek pengetahuan, sikap, dan keterampilan terhadap materi yang telah disampaikan oleh narasumber.
Pada akhir acara Bimtek, petani sepakat membentuk tim pemantau dan pengendali OPT di wilayah kelompoknya. Ahmad Fauzan/SB