Tangerang, Technology-Indonesia.com – Modernisasi pertanian merupakan salah satu program Kementerian Pertanian dalam mewujudkan pertanian yang maju, mandiri, dan modern. Modernisasi pertanian ini dicirikan oleh penggunaan alat dan mesin pertanian (alsintan) secara masif pada setiap proses produksi, panen dan pasca panen serta penggunaan inovasi teknologi terkini.
Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian (BBP Mektan) Balitbangtan merupakan ujung tombak dari modernisasi pertanian yang sedang digalakkan ini. BBP Mektan memiliki tugas melaksanakan penelitian, perekayasaan, pengembangan mekanisasi pertanian, standarisasi dan pengujian alat dan mesin pertanian.
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) Fadjry Djufry mengatakan BPP Mektan disiapkan untuk membuat prototipe alsintan mulai hulu hingga hilir, mulai dari pratanam, tanam, sampai pengolahan pasca panen.
“Berbagai prototipe yang sudah kita hasilkan mulai dari hulu hingga hilir sudah banyak yang dilisensi,” kata Fadjry disela kunjungan kerja Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan dan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo ke BBP Mektan, Tangerang, pada Rabu (27/1/2021). Dalam kunjungan tersebut, Menko Marves dan Mentan berkeliling dan melihat secara langsung beberapa prototipe alsintan yang dibuat perekayasa BBP Mektan.
Dalam mengembangkan alsintan, BBP Mektan didukung berbagai fasilitas canggih seperti laboratorium disain, laboratorium kerekayasaan (manual & CNC), laboratorium pengujian (TR4, TR2, Pompa air irigasi, sprayer dan pascapanen pertanian), serta laboratorium lapang/ kebun percobaan.
Laboratorium Penguji BBP Mektan sudah terakreditasi oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN) di bawah Badan Standardisasi Nasional (BSN) dengan sertifikat akreditasi nomor LP-1185-IDN untuk 17 ruang lingkup. Sertifikat akreditasi tersebut juga berlaku di tingkat internasional karena BSN memiliki mutual agreement dengan lembaga-lembaga internasional. Sarana laboratorium uji sudah di revitalisasi khususnya dengan penambahan sarana uji pompa air dan traktor roda 4 (TR4) dengan daya > 90 hp untuk meningkatkan kapasitas uji alsintan.
Sebagai persiapan dalam menghadapi tantangan revolusi industri 4.0, mekanisasi pertanian menjadi sangat penting untuk menuju target utama yaitu peningkatan produksi dan produktivitas hasil pertanian ditengah semakin terbatasnya tenaga kerja pertanian.
Mekanisasi pertanian, terangnya, berperan dalam meningkatkan produktivitas dan efisiensi sumberdaya pertanian, mempercepat waktu budidaya yang berdampak pada indeks pertanaman, meningkatkan mutu dan nilai tambah komoditas pertanian serta menurunkan biaya produksi dan pengolahan hasil pertanian.
Beberapa karya perekayasaan BBP Mektan terkini antara lain autonomous tractor, drone penebar benih padi/penebar pupuk prill, drone penyemprot pupuk cair dan pestisida, robot tanam padi, traktor rawa (boat tractor), alat penggulud (ditarik TR4), alat pemanen umbi-umbian, smart irrigation, alat tanam bibit tebu terintegrasi, alat penanam biji-bijian tipe pneumatik, serta mesin grafting semi otomatis.
“Kita di sini membuat prototipe, untuk pengembangan lebih lanjut perlu dukungan industri, termasuk mitra BUMN sehingga bisa kembangkan secara massa dan skala ekonomi,” tutur Fadjry.
Menurut Fadjry, alsintan yang dikembangkan BPP Mektan rata-rata sudah siap untuk dihilirisasi karena sebagian besar sudah ada mitra lisensi, tinggal dimasifkan.
“Data kebutuhan alsintan kita masih sangat besar sekali dibandingkan kesediaan yang ada, ini potensi yang sangat besar untuk membuat industrinya. Jika 30-50 persen alsintan bisa kita siapkan akan menghidupkan industri dalam negeri,” pungkasnya.