Jakarta, Technology-Indonesia.com – Saat membuka Bimtek Gerakan Petani Milenial: Bioindustri Padi di Karawang (11/9/2019), Kepala Balai Besar Litbang Pascapanen Pertanian (BB Pascapanen) Dr. Prayudi Syamsuri menekankan bahwa, “Petani milenial itu tidak harus yang masih muda, yang penting jiwanya milenial. Artinya petani yang selalu mau belajar demi kemajuan pertaniannya.”
Acara Bimtek (Bimbingan Teknis) dilaksanakan selama 2 hari pada 11 – 12 September 2019 di kantor Laboratorium Mutu Beras, BB Pascapanen Karawang. Bimtek dihadiri lebih dari 50 orang petani dari 4 desa yang ada di kabupaten Karawang yakni Desa Medangasem, Ciptamarga, Kertajaya, dan Jayamakmur.
“Bimtek bertujuan untuk menciptakan petani profesional melalui bimbingan teknis di sektor pertanian khususnya tentang bioindustri padi,” ujar Lina Marlina, Kasi Pendayagunaan Hasil Penelitian kepada awak media.
Materi yang disampaikan narasumber pada acara Bimtek meliputi pengolahan bekatul oleh Ira Mulyawanti, STP, M.Si untuk dibuat menjadi berbagai produk makanan fungsional seperti kukis, roti donat, brownies, minuman bekatul, serta cara membuat stabilisasi bekatul agar tahan lama dan tidak bau tengik. Selanjutnya, Dra. Hernani, M.Sc. menyampaikan materi tentang pembuatan biopestisida dari asap cair sekam padi.
Pembuatan biosilika sebagai pupuk alami dari sekam padi disampaikan oleh Nurdi Setyawan, STP, MAgr. Pada akhir acara, Dr.Ir. Ridwan Rahmat, MAgr menyampaikan materi tentang pengolahan padi dengan penggilingan padi modern atau Rice Milling Unit (RMU).
Para peserta bimtek tidak hanya mendapat teori namun langsung praktek bagaimana cara membuat semua produk tersebut. Disamping materi pengolahan dan penanganan bioindustri padi, peserta juga mendapatkan materi tentang motivasi bagaimana menciptakan inovasi-inovasi dibidang pertanian dari Kepala Dinas Pertanian Kab. Karawang, Ir. Hanafi, MM. Diharapkan peserta Bimtek yang mayoritas petani padi di Kabupaten Karawang terus semangat dan mau melakukan inovasi untuk kemajuan pertanian dan kesejahteraan petani.
Rahmat (Ketua Gapoktan), salah satu peserta Bimtek mengatakan “Kami sangat berterima kasih kepada Kementerian Pertanian yang sudah menyelanggarakan acara ini, kami yang awalnya menganggap bekatul sebagai sampah ternyata bisa diolah menjadi pangan fungsional. Ini bisa jadi prospek yang baik untuk para KWT di Karawang.”
Pada kesempatan Bimtek Gerakan Petani Milenial, juga diselenggarakan mini display (pameran mini) yang menampilkan produk-produk hasil inovasi badan litbang pertanian seperti biosilika, biopestisida dari asap cair sekam padi, beras premium, tepung beras, bekatul dan produk olahannya, rice brand oil, serta briket sekam padi. LM