Bimbingan Teknis Budidaya Ayam KUB di Kabupaten Cianjur

Jakarta, Technology-Indonesia.com – Pakan diberikan untuk memenuhi kebutuhan ternak agar bertumbuh/produksi optimum. Pembuatan pakan bisa dilakukan dengan harga minimum agar memperkecil biaya produksi sehingga akan meningkatkan pendapatan peternak. Namun, pakan harus aman bagi ternak dan konsumen produk ternak.

Peneliti dari Balai Penelitian Ternak (Balitnak) Balitbangtan, Prof. Arnold Parlindungan Sinurat menyampaikan pakan adalah campuran berbagai bahan yang tersedia. Beberapa bahan yang dapat dijadikan pakan adalah: jagung, dedak, tepung ikan, bungkil inti sawit, remah roti, tepung ranjungan, minyak, singkong/ gaplek, daun singkong, onggok, sagu, bungkil kedelai, ampas tahu, bungkil kelapa, bekicot, dan tepung kapur.

Arnold menyampaikan hal tersebut dalam Bimbingan Teknis Budidaya Ayam Kampung Unggul Balitbangtan (KUB) yang digelar Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan (Puslitbangnak) Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) secara daring pada Jumat (23/7/2021).

Peneliti Balitnak, Komarudin menyampaikan saat sudah banyak hasil inovasi Balitbangtan antara lain adalah ayam KUB-1 yang dilepas dengan SK Menteri Pertanian Nomor 274 tahun 2014. Ayam ini sudah tersebar di 26 provinsi yaitu: Bangka Belitung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Lampung, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB), Nusa Tenggara Timur (NTT), Sumatera Selatan (Sumsel), Sumatera Barat (Sumbar), Riau, Jambi, Aceh, Kalimatan Selatan (Kalsel), Kalimantan Barat (Kalbar), Kalimatan Tengah (Kalteng), Kalimantan Timur (Kaltim), Kalimantan Utara (Kaltara), Sulawesi Selatan (Sumsel), Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah (Sulteng), Gorontalo, Sulawesi Tenggara, dan Papua.

Sementara itu ayam Sensi-1 Agrinak sudah dilepas dengan SK Menteri Pertanian Nomor 39 Tahun 2017. Ayam ini sudah tersebar di 20 provinsi yaitu: Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, NTB, NTT, Lampung, Sumsel, Sumbar, Sumut, Riau, Kalbar, Kalteng, Kaltara, Sulsel, Sulteng, Gorontalo dan Sulut.

Ayam Gaosi-1 Agrinak ditandai dengan bentuk jengger Single dan warna shank dominan kuning, Bobot badan umur 10 minggu, Jantan > 1.000 gram dan Betina > 850 gram. Ayam KUB-2 Janaka Agrinak memiliki produksi telur yang jauh lebih tinggi dibandingkan ayam KUB-1 dan ayam kampung pada umumnya serta sifat mengeram yang rendah

Kunci penting dalam beternak yaitu ada ayam (bibit) yang akan dipelihara dan pasar tempat menjual produksi. Bisnis ayam ayam kampung bisa berupa pemeliharan induk untuk poduksi telur tetas, penetasan untuk menghasilkan DOC (Day Old Chicken), pembesaran ayam kampung (8 – 10 minggu), Pemasaran ayam hidup atau karkas dan RPA dan Pengolahan pascapanen (rumah makan atau restoran).

Kabag TU Puslitbangnak, Narta yang mewakili Kepala Puslitbangnak saat pembukaan Bimtek menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan respon pemerintah agar masyarakat bisa mendapat ilmu ternak yang lebih baik karena didapat langsung dari peneliti yang merupakan pakar ayam KUB. Diharapkan dengan Bimtek ini dapat melahirkan peternak sehingga kebutuhan protein hewani tercukupi secara mandiri.

Kepala Dinas Kelautan Perikanan dan Peternakan, Parwinia dalam sambutannya menyampaikan terima kasih kepada Puslitbangnak yang memberikan bantuan DOC ayam KUB hasil inovasi teknogi Balitbangtan. Dinas sebagai pendamping peternak akan mendampingi peternak dan kepada peternak supaya menjaga dan mengembangkan bantuan ternak yang diberikan sebaik mungkin.

Bimtek tersebut merupakan syarat penerima bantuan 6200 DOC dari Kemenko Perekonomian. Di Kabupaten Cianjur ada 10 kelompok ternak yang menerima bantuan yaitu Bina Mandala, Unggul Berkah, Srikandi Unggas Bhakti Mukti, Berkah Jaya, Demplot UPTD, Sugih Tani, Yamamuka, Sawargi Unggas, dan Putra Mandiri.

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014).
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author