Banjarbaru, Technology-Indonesia.com – Balai Penelitian Pertanian Lahan Rawa (Balittra) dan Fakultas Teknik Universitas Lambung Mangkurat (FT ULM) melakukan penandatanganan MoU tentang pengembangan lahan rawa di Aula 2 FT ULM, Banjarbaru, Kalimantan Selatan (Kalsel) pada Rabu (4/9/2019).
Perjanjian kerja sama ditandatangani Kepala Balittra, Ir. Hendri Sosiawan, CESA dan Dekan FT ULM, Dr. Bani Noor Muchamad, ST., MT. Acara penandatangan dihadiri Ketua Prodi Teknik Sipil FT ULM, dosen pengajar jurusan Teknik Sipil, peneliti-peneliti Balittra, dan mahasiwa Prodi Teknik Sipil FT ULM.
Bani Noor Muchamad selaku tuan rumah sangat antusias dan senang karena Balittra bersedia bekerja sama dengan FT ULM khususnya Program Studi Teknik Sipil. “Sangat membanggakan sekali karena antara Balittra dan FT ULM memiliki satu visi yang sama, yaitu menggaungkan lahan rawa. Namun pada implementasinya kami jauh masih kurang, berbeda dengan Balittra yang memang terjun langsung untuk mengelola lahan rawa,” kata Bani.
Untuk kedepannya teknologi lahan rawa yang ada harus bisa diimplementasikan di lapangan bukan hanya sekedar menjadi bahan kajian semata. Selain itu, mahasiswa yang risetnya mengenai lahan rawa diharapkan bisa melakukan penelitian di Balittra maupun area-area yang berada di bawah naungan Balittra.
Hendri Sosiawan dalam sambutannya mengungkapkan bahwa ini kali pertama Balittra bekerja sama dengan selain Fakultas Pertanian, lebih tepatnya Fakultas Teknik Program Studi Teknik Sipil.
“Jika tadi Bapak Dekan mengatakan bangga bekerja sama dengan Balittra, maka kami akan mengatakan sangat bangga dan terhormat bisa bekerja sama dengan FT ULM yang sebenarnya sudah lama kami pikirkan. Saya yakin hal ini akan membawa dampak yang sangat besar nantinya karena kontribusi teknik sipil sangat dibutuhkan untuk pengembangan lahan rawa terutama dalam desain infrastrukturnya,” urainya.
Mengingat program pemerintah dalam pengembangan pertanian di lahan rawa melalui program #Serasi (Selamatkan Rawa Sejahterakan Petani), lanjutnya, maka akan banyak pembangunan infrastruktur yang harus implementatif di area Sumatera dan Kalimantan. Target 2 tahun ini adalah 1 juta hektare lahan rawa yang harus di optimalisasi. Hendri berharap kerja sama ini akan terus berkelanjutan.
“Setelah ini kami akan intensif dengan dosen-dosen teknik sipil dan juga mahasiswa untuk membuka pintu kerja sama penelitian di seluruh area binaan kami demi terciptanya desain infrastruktur yang implementatif untuk pengembangan lahan rawa berkelanjutan,” lanjutnya.
Dalam kegiatan ini, nahkoda Balittra memberikan kuliah tamu untuk para mahasiswa dengan tema “Hidrologi dan Pengelolaan Infrastruktur Lahan Rawa”. Dihadapan Mahasiswa Teknik Sipil FT ULM, Hendri berpesan bahwa ilmu hidrologi rawa harus dipelajari dengan sungguh-sungguh.
“Karena ilmu, terkadang hanya butuh dihafal tanpa perlu dipahami. Sedangkan pemahaman, perlu diilmui, dihafal, dan dimengerti. Dengan begitu, masa depan rawa akan lebih bisa diandalkan. Rawa Bisa!” pungkasnya. (Balittra/Vika Mayasari)