Jakarta, Technology-Indonesia.com – Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) untuk yang kesekian kalinya menyerahkan Instore Dryer atau gudang pengeringan bawang putih/merah kepada petani. Kali ini, Instore Dryer dimanfaatkan oleh para petani bawang putih di Kabupaten Tegal, Jawa Tengah.
Bantuan Instore Dryer senilai 208 juta rupiah ini diberikan kepada Kelompok Tani “Berkah Tani” yang diketuai oleh M. Maufur dari Desa Tuwel, Kecamatan Bojong, Kabupaten Tegal. Penyerahan dilakukan saat pelaksanaan Pekan Daerah (PEDA) Petani Nelayan Jateng 2019 di Taman Teknologi Pertanian (TTP) Kesuwen, Kecamatan Lebaksiu, Kabupaten Tegal, Selasa (12/11/2019).
Sebelumnya juga dilakukan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara Balai Besar Litbang Pascapanen Pertanian (BB Pascapanen) Balitbangtan dengan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan serta Bank Indonesia Kabupaten Tegal tentang “Implementasi Teknologi Instore Drying dan Penyimpanan Bawang Putih” yang disaksikan oleh Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, Bupati Tegal, UPTD, peserta Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Jateng.
“Instore Dryer ini adalah alat atau gudang pengeringan untuk bawang putih yang berkapasitas 5-6 ton,” ujar Kepala BB Pascapanen, Dr. Prayudi Syamsuri kepada awak media di sela pembukaan acara. Keunggulan alat ini antara lain dapat mempercepat pelayuan dan pengeringan bawang putih dari 10-15 hari pada musim hujan menjadi 2-3 hari. Tingkat kerusakan umbi bawang putih (busuk, hampa dan bertunas) pun sangat rendah, yaitu kurang dari 0.1%.
Penggunaan Instore Dryer juga dapat mempercepat pematahan dormansi benih bawang putih dari 5-6 bulan menjadi 3 bulan dengan daya tumbuh benih lebih dari 95% yang sangat penting untuk penyediaan benih bawang putih. Alat ini pun membantu petani agar tidak tergantung cuaca sehingga dapat menghemat lahan penjemuran hingga 75%. “Sehingga biaya operasional jadi murah,” papar Prayudi.
Menurut Ketua Kelompok Tani “Berkah Tani” selaku penerima bantuan menyampaikan bahwa bantuan Instore Dryer ini sangat membantu petani dikelompoknya dalam melakukan pengeringan bawang putih dan mempercepat pematahan dormansi benih jadi cuma 3 bulan. “Kami sangat bersyukur dan berterima kasih kepada Badan Litbang Pertanian yang telah memberi bantuan Instore Dryer sehingga kami tidak lagi menjemur bawang putih dalam waktu lama,” tambahnya.
Acara pembukaan PEDA Jateng dilanjutkan dengan panen bawang putih di desa Tuwel, Kec. Bojong oleh Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Pemprov Jateng, Dra. Peni Rahayu, M.Si, Kepala Biro Infrastruktur & SDM, Dadang Somantri, Kepala BB Pascapanen, Dr. Prayudi Syamsuri, SP, M.Si, Kepala BPTP Balitbangtan Jateng, Joko Purnomo, serta pejabat Pemprov Jateng lainnya. LM
