Balitbangtan Kembangkan Pilot Project Pertanian Presisi

Bogor, Technology-Indonesia.com – Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo meresmikan pilot project pertanian presisi pada acara Peringatan Hari Tanah Sedunia 2021 di Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian (BBSDLP), Bogor, Jawa Barat, Kamis (9/12/2021). Pertanian 4.0 yang diresmikan adalah Indoor Vertical Farming dan Smart Greenhouse. Kedua inovasi ini menerapkan pendekatan Internet of Things (IoT).

Mentan mengatakan bahwa pertanian presisi merupakan salah satu upaya untuk menjawab tantangan di dunia pertanian mulai dari perubahan iklim maupun masalah lahan pertanian yang semakin berkurang. Ia mendorong penerapan pertanian presisi untuk menghasilkan produk berkualitas, bernilai jual tinggi, dan berkontribusi pada peningkatan pendapat petani.

“Setiap tahun di Indonesia terjadi alih fungsi lahan pertanian 150.000 hektare. Masalah kedua adalah climate change. Di saat turbulensi dan tantangan ini, harus ada inovasi yang terus dilahirkan Badan Litbang. Kedua, semua sudah harus pada pendekatan Artificial Intelligence, harus presisi, urban farming,” ucap Mentan Syahrul.

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) melalui BBSDLP telah mengembangkan Indoor Vertical Farming atau pertanian vertikal menggunakan teknologi sinar artificial UV sebagai pengganti sinar matahari, menggunakan media tanam rockwool, pemberian nutrisi presisi melalui pipa PVC, dan merupakan budi daya yang ramah lingkungan karena tidak menggunakan pestisida.

Pertanian vertikal dapat memaksimalkan lahan sempit. Dengan luas bangunan 48 meter persegi, diciptakan penanaman bertingkat dengan luas tanam 80 meter persegi dan kapasitas 3.500 pot tanaman sayuran. Selain itu, pertanaman dilengkapi dengan monitoring dan kendali suhu yang terintegrasi dengan perangkat komputer dan smartphone serta pengawasan melalui CCTV dan time lapse camera.


Selanjutnya ada Smart Greenhouse dengan luas lahan 600 meter persegi yang dilengkapi dengan kontrol suhu dan kelembapan, kontrol nutrisi, dan kontrol tanaman yang terhubung dengan perangkat komputer dan telepon genggam. Dengan perlakuan tersebut, didapatkan produk hortikultura yang berkualitas premium.

Kepala Balitbangtan Fadjry Djfury menyampaikan bahwa meskipun pilot project ini masih berskala terbatas, tetapi telah dikonsepkan juga hilirisasi dari produk sayuran dan buahnya.

Indoor Vertical Farming dan Smart Greenhouse yang kita miliki di sini sudah berbasis IoT. Ini masih pilot project dalam skala terbatas tapi alhamdulillah sudah ada offtaker-nya yang hadir juga. Jadi yang dijual seperti selada sudah ada pembelinya. Jadi memang sudah kita hitung berapa input dan output yang dihasilkan nanti dari setiap aktivitas yang kita lakukan di sini,” papar Fadjry.

Mobile Klinik Pertanian BPTP

Pada kesempatan tersebut, Balitbangtan meluncurkan Program Mobile Klinik Pertanian (MKP) untuk menderaskan pemanfaatan inovasi teknologi pertanian oleh para pengguna. MKP Balitbangtan sejak lama bergerak di lapang bersama perangkat teknologi yang dibawanya dan telah menjangkau daerah terisolir sekalipun adalah dalam rangka meningkatkan kinerja BPTP seluruh Indonesia dan makin mendekatkan teknologi kepada pengguna akhir serta menjaring umpan balik bagi perbaikan teknologi yang telah didiseminasikan selama ini.

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) sebagai unit vertikal Balitbangtan yang tersebar di 34 provinsi memiliki arti penting dalam memobilisasi MKP karena peran BPTP sebagai mitra strategis daerah dalam memberikan pelayanan prima kepada petani melalui pendampingan teknologi.

MKP pada prakteknya adalah memberikan layanan informasi dan layanan cepat teknologi melalui berbagai perangkat uji dan alat komunikasi, sistem informasi (SI), layanan konsultasi lapang seperti Perangkat Uji Tanah Sawah (PUTS) maupun tanah kering (PUTK) dan tanah rawa (PUTR), Perangkat Uji Pupuk (PUP) maupun pupuk organik (PUPO), Smart Soil Sensing Kit (S3K), Stick Test Kit, SI Kalender Tanam Terpadu (KATAM), hingga mengangkut benih/bibit unggul kepada petani/peternak.

Kehadiran MKP diapresiasi oleh Menteri Pertanian dan menjadi harapan Mentan MKP dapat dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk masyarakat khususnya petani. (Sumber Balitbangtan dan BBP2TP)

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014).
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author