Balitbangtan Gelar ICADAI 2021 Secara Virtual

Jakarta, Technology-Indonesia.com – Badan Penelitian dan Pembangunan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan), Kementerian Pertanian melalui Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian (BBP2TP) menyelenggarakan secara virtual The 1st International Conference on Assessment and Development of Agricultural Innovation (The 1st ICADAI 2021), yang bertajuk “Penguatan Inovasi dan Diseminasi Pertanian untuk Mewujudkan Pembangunan Berkelanjutan” pada 6-7 Juli 2021.

ICADAI 2021 menghadirkan beberapa pembicara lembaga internasional dari Australia, Nigeria dan Indonesia. Panitia telah menerima 185 makalah. Sebanyak 200 peserta dari Vietnam, Malaysia, Filipina, Selandia Baru, Australia, Belanda, Kenya dan Indonesia.

Dalam kata sambutan tertulis Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, yang disampaikan Kepala Balitbangtan, Fadjry Djufry, menjelaskan,” Konferensi ini dapat menjadi media untuk bertukar informasi antar peserta dari berbagai negara, dan berbagi pengalaman penerapan teknologi menuju pertanian maju, mandiri, modern dan berkelanjutan.”

Fadjry melanjutkan bahwa hal ini sesuai dengan arahan Presiden, bahwa pembangunan pertanian ke depan harus berbasis riset dan teknologi. Konferensi internasional ini, merupakan ajang para peneliti berkumpul untuk menyampaikan hasil penelitian dan pengkajiannya, serta para penyuluh yang mencari update informasi teknologi hasil penelitian dan pengkajian.

“Jadi tugas peneliti tidak hanya menghasilkan teknologi, tetapi juga harus menghasilkan inovasi, yaitu invensi teknologi yang diterapkan dan dipergunakan oleh petani secara masif melalui hilirisasi dan transfer teknologi,” ujarnya.

Di sisi lain, peluang untuk dapat memanfaatkan teknologi 4.0 di bidang pertanian terbuka luas sebagai bagian dari strategi menghadapi tantangan tersebut. Pembangunan pertanian ke depan tidak boleh hanya berfokus pada penggunaan teknologi yang stagnan, namun harus menerapkan pertanian digital, artificial intelligence, robotic construction, dan internet of things.

Kerjasama dan kolaborasi itulah yang dapat menjembatani penerapan teknologi 4.0 tersebut hingga membawa kebermanfaatan sampai di tingkat petani. Strategi diseminasi inovasi pertanian berbasis TI dapat dilaksanakan dengan mengoptimalkan kolaborasi Kementerian Pertanian dengan perguruan tinggi serta kalangan industri.

“Kedepannya harus ada rencana operasional yang memuat langkah-langkah praktis dan terukur dalam implementasi pemikiran pada skala luas, terutama untuk mengakselerasi agroindustri dan memasifkan teknologi untuk digunakan oleh para petani kita,“ harap Fadjry.

Kepala BBP2TP, Fery Fahrudin Munier, menambahkan, “Balitbangtan memiliki dua peran penting dalam program pembangunan pertanian Indonesia: pertama menghasilkan inovasi teknologi tepat guna, dan yang kedua bertanggung jawab untuk menyebarluaskan teknologi kepada pengguna akhir.”

Tanggung jawab ini perlu didukung dengan penerapan oleh metode diseminasi yang memadai dan teknologi informasi yang canggih. Salah satu upaya Balitbangtan untuk meningkatkan metode diseminasi inovasi pertanian secara merata ke setiap provinsi adalah melalui kehadiran Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) di seluruh provinsi di Indonesia.

BPTP memiliki peran strategis, sebagai penyedia inovasi teknologi spesifik lokasi dan sebagai jembatan antara proses diseminasi dan adopsi teknologi pertanian. BPTP juga berperan dalam proses evaluasi, adaptasi dan perakitan teknologi sepesifik lokasi. Inovasi teknologi pertanian dan penyebarannya akan lebih efektif jika didukung oleh teknologi informasi.

Ke depan, kita harus lebih intensif menerapkan IT dan teknologi digital untuk mengembangkan dan menyebarluaskan teknologi pertanian. Seperti kita diketahui bersama, sebagian besar pembangunan pertanian modern berbasis artificial intellegence dan informasi digital.

Adapun pemapar materi dalam ICADAI 2021 antara lain, Peter Horne (ACIAR) dengan tema The Role of Agricultural Innovation in Rural Development (Cross Countries Study); Elske van de Fliert (University of Queensland) dengan tema Trans disciplinary Research for Development – Transformations Needed in RD&E Functions to Achieve Sustainable Impacts in Farmers’ Fields; I Komang G Wiryawan (IPB University) dengan tema Integration of beef cattle into soybean plantation to support meat self sufficiency; dan Michael Madukwe (University of Nigeria Nsukka) dengan tema Innovation System Approach to Agricultural Development.

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014). Buku terbarunya, Antologi Puisi Kuliner "Rempah Rindu Soto Ibu"
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author