Balitbangtan Dorong Hilirisasi Hasil Riset

Bogor, Technology-Indonesia.com – Majelis Profesor Riset Kementerian Pertanian (Kementan) kembali menggelar Orasi Profesor Riset yang dilaksanakan oleh tiga peneliti utama dari Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) di Bogor pada Senin (29/7/2019). Orasi Profesor Riset disampaikan oleh Dr. Ir. S Joni Munarso, MS di bidang teknologi pascapanen; Dr. Benny Rachman, M.Si di bidang sosial ekonomi pertanian; dan Dr. Ir. Titiek Farianti Djaafar, MP di bidang teknologi pascapanen.

Kepala Balitbangtan Dr. Fadjri Djufry mengatakan saat ini Kementan memiliki beberapa program strategis seperti Program Selamatkan Rawa Sejahterakan petani (Serasi), Program Bedah Kemiskinan Rakyat Sejahtera (Bekerja) dan lain-lain. Keberadaan profesor riset di Balitbangtan akan memberikan masukan dan saran terkait dengan kebijakan-kebijakan Kementan tersebut.

“Kita dorong terus program-program ini dengan melibatkan profesor-profesor riset untuk memberikan masukan dan saran bagaimana mempercepat akselerasi dan implementasi kegiatan ini,” kata Fadjry di sela Orasi Profesor Riset yang dilaksanakan di Auditorium Sadikin Sumintawikarta, Bogor pada Senin (29/7/2019).

Pihaknya juga terus mendorong agar semua program kegiatan di Balitbangtan berbasis riset. Saat ini, lanjutnya, Balitbangtan memiliki 600 inovasi teknologi pertanian yang diharapkan ke depan tidak hanya menghasilkan riset saja tetapi juga menjadi inovasi.

“Banyak hasil riset di Indonesia yang menjadi prosiding, jurnal, atau paten saja, belum banyak yang terimplementasikan di masyarakat. Padahal target kita bukan hanya output tapi juga outcome bagaimana teknologi itu bisa digunakan dan diterapkan serta bisa meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani,” terangnya.

Karena itu, sejak menjadi Kepala Balitbangtan, Fadjry terus melakukan reformasi melalui perbaikan program. Sejak awal, program Balitbangtan sudah ditentukan riset yang khusus public domain untuk petani dan riset untuk industri, sehingga ke depan diharapkan lebih banyak hasil riset yang menjadi inovasi.

Balitbangtan, lanjutnya, juga akan merintis organisasi khusus dalam bentuk Badan Layanan Umum (BLU) untuk hilirisasi produk-produk inovasi Balitbangtan. Dengan adanya BLU, Balitbangtan bisa langsung bekerjasama dengan industri. Melalui BLU, Balitbangtan juga bisa mencari biaya untuk riset.

Fadjry mengungkapkan, dari 600 inovasi teknologi pertanian, sudah lebih dari 313 yang mendapatkan paten dan semua akan didorong untuk dilisensi. Hasil riset Balitbangtan yang paling banyak dilisensi, saat ini adalah varietas-varietas tanaman.

“Karena itu, dari sekarang untuk kegiatan 2020 sudah kita atur. Sudah sejak awal kita bekerjasama dengan pelaku industri, apa yang menjadi kebutuhan industri atau petani sudah kita rancang sejak awal. Kadang ada penelitian dari segi teknis bagus tapi tidak bisa berkembang di masyarakat karena pelaku industri belum tertarik untuk melisensi atau mengembangkan lebih lanjut produk tersebut,” katanya.

Balitbangtan juga terus mencari solusi agar hasil-hasil riset sampai ke industri atau petani. Fadjry yang juga menjadi Ketua Komtek Pangan dan Pertanian Dewan Riset Nasional (DRN) mengatakan, melalui DRN, pihaknya terus membahas kendala-kendala mengapa banyak riset tidak hanya di Kementan, tetapi perguruan tinggi dan lembaga litbang tidak sampai ke industri atau hilirisasi.

Dengan adanya Undang-undang Sisnas IPTEK, Fadjry berharap kondisi riset semakin bagus dan tidak ada lagi tumpang tindih penelitian antara kementerian dan lembaga. “Pada 2020 akan ada flagship nasional atau Program Riset Nasional. Misalnya penelitian tentang padi siapa saja yang akan terlibat dan siapa leading-nya. Siapa mengerjakan apa sudah dibagi sejak awal, sehingga semua yang terkait dengan riset nasional bekerja bersama-sama,” pungkasnya.

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014).
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author