Balitbangtan dan ASEAN Kerja Sama Penyediaan Stok SDG Padi

Jakarta, Technology-Indonesia.com – Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) bekerjasama dengan Sekretariat International Treaty on Plant Genetic Resources for Food and Agriculture (ITPGRFA) dan Malaysian Agricultural Research and Development Institute (MARDI) sebagai co-host menggelar workshop internasional di Hotel HIG, Langkawi, Malaysia pada 21-22 April 2019.

Workshop ini bertujuan memberikan update kemajuan proyek kegiatan penelitian dari tiap negara mitra, melakukan monitoring dan evaluasi keluaran sesuai result framework, membuat draf laporan akhir dan merancang publikasi ilmiah. Dalam kegiatan ini, perwakilan dari semua organisasi mitra yaitu Philrice (Pilipina), NAFRI (Laos) dan MARDI (Malaysia) berpartisipasi aktif demi pencapaian keluaran sesuai yang telah ditargetkan.

Dalam pembukaan workshop, Dr. Asfaliza dari MARDI menekankan pentingnya pertemuan ini dalam meningkatkan kontribusi pengembangan varietas unggul padi melalui kerja sama antar negara ASEAN.

Hal senada disampaikan Kepala Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Sumber Daya Genetik Pertanian (BB Biogen) Balitbangtan, Mastur PhD. Menurutnya proyek kolaborasi antara negara ASEAN ini sangat penting dalam rangka meningkatkan ketahanan pangan, adaptasi padi terhadap perubahan iklim dan kesejahteraan petani.

“Kondisi agroklimat di negara ASEAN tidak terlalu banyak perbedaan, sementara produksi padi susah diprediksi karena efek perubahan iklim, maka kita harus mencari solusi dengan penekanan pada penyediaan stok SDG (sumber daya genetik) padi,” ujar Mastur.

Keamanan pangan di Asia Tenggara menjadi isu penting yang harus dihadapi dan dicari solusinya. Usaha peningkatan produksi padi dan produktivitasnya di ASEAN menjadi tantangan dalam menghadapi perubahan iklim.

Pengembangan varietas padi baru adalah salah satu cara efektif dan ramah lingkungan untuk meningkatkan produksi padi. Varietas padi lokal di negara-negara ASEAN merupakan sumber materi genetik potensial yang dapat beradaptasi dengan lingkungan dan toleran terhadap cekaman abiotik dan biotik tertentu, sehingga diperlukan pengembangan stok varieas padi.

Inisiasi penyediaan stok padi ini sejalan dengan tujuan proyek Benefit-Sharing Fund – International Treaty on Plant Genetic Resources for Food and Agriculture (BSF-ITPGRFA/FAO), Codevelopment and transfer of rice technologies yang digawangi Balitbangtan. Proyek kerjasama ASEAN ini menekankan tujuan utamanya untuk meningkatkan adaptasi padi lokal terhadap perubahan iklim global dan mempercepat keamanan pangan di ASEAN melalui penguatan konservasi dan penggunaan padi lokal secara berkelanjutan.

Terkait dengan aspek penguatan konservasi dan penggunaan padi lokal secara berkelanjutan, dalam kolaborasi ASEAN ini telah diimplementasikan pertukaan padi lokal dan elit antara empat negara yaitu Indonesia, Laos, Malaysia dan Pilipina dengan mengikuti sistem multilateral sesuai konvesi dalam ITPGRFA. Total sekitar 106 varietas lokal dan elit telah menjadi bagian utama gene pool padi termasuk di Indonesia. Puji Lestari/ Andika Bakti

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014).
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author