Jakarta, Technology-Indonesia.com – Bunga Krisan sangat digemari sebagai bunga potong karena keindahan warna dan tampilannya. Umumnya Krisan tumbuh dan berproduksi baik pada daerah dataran tinggi.
Berkat terobosan dan inovasi terbaru kini Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) melalui Balai Penelitian Tanaman Hias (Balithi) sudah mampu menciptakan varietas bunga Krisan untuk dataran rendah.
Tidak kalah dengan yang di dataran tinggi, Krisan dataran rendah juga mampu berproduksi dengan baik. Tahun 2021 Balithi bersama Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Bali melalui program kegiatan Riset Pengembangan Inovatif Kolaboratif (RPIK) memulai pengembangan Krisan adaptif dataran rendah di Buleleng. Demplot dibuat di Desa Ringdikit, Kec. Seririt, Kab. Buleleng.
Pada Jumat (24/12/2021), bunga krisan yang ditanam sudah mulai bisa dipanen. Kepala BPTP Bali bersama Tim kegiatan RPIK Bunga Krisan dari Balithi beserta tim dari BPTP Bali melakukan panen bunga krisan.
Bunga krisan yang dipanen yaitu varietas Jayanti yang memiliki warna putih dan tipe bunga standar. Selain varietas tersebut di lokasi RPIK juga diujicobakan varietas lainnya seperti varietas Puspita Nusantara dan Dewani yang berwarna kuning, dengan tipe bunga spray
Menurut peneliti dari Balithi, Ika Rahmawati, selama ini bunga krisan selalu identik ditanam atau dibudidayakan di dataran tinggi. Namun dengan kegiatan RPIK membuktikan bahwa krisan dapat tumbuh dengan baik di dataran rendah.
“Pola budidaya krisan di dataran rendah dan dataran tinggi tidak berbeda namun ada beberapa hal yang perlu diperhatikan seperti pengaturan jarak tanam, penyinaran, suhu, kelembaban, pupuk organik, dan ZPT” ungkap Ika.
Kepala BPTP Bali, I Made Rai Yasa mengatakan dengan melihat perkembangan bunga krisan dapat tumbuh baik di lokasi RPIK, optimis bunga krisan dapat dikembangkan pada kawasan dataran rendah lainnya. “Ini sebagai upaya memenuhi kebutuhan bunga potong di Bali,” ujarnya.