Angkat Produk Olahan Fungsional, Balitbangtan Kembangkan Carrot Cake Berbahan Tepung Sorgum Terfortifikasi

Cianjur, Technology-Indonesia.com – Tepung sorgum dikenal memiliki manfaat yang lebih baik dibandingkan tepung terigu. Selain gluten free, tepung sorgum memiliki nilai indeks glikemik rendah sehingga cocok untuk konsumen yang sedang menjalani diet. Karena itu, Balai Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) mengembangkan tepung sorgum menjadi berbagai produk olahan pangan. Salah satunya carrot cake berbahan baku tepung sorgum terfortifikasi.

Peneliti Balitbangtan di Balai Besar Litbang Pasca Panen Pertanian (BB Pascapanen) Prima Luna mengatakan pangan lokal seperti sorgum bisa meningkatkan imunitas tubuh karena mengandung tanin yang berfungsi sebagai antioksidan alami. Sebelum diolah menjadi carrot cake, tepung sorgum difortifikasi atau diperkaya dengan microzinc dan vitamin C.

“Fortifikasi itu penambahan zat mikro yang berfungsi untuk kesehatan tubuh. Pada masa pandemi ini, zinc sangat penting karena merupakan zat micronutrient yang bagus untuk imunitas tubuh karena digunakan untuk hormon dan enzim dalam tubuh. Zinc juga bisa untuk anti stunting,” kata Prima di sela Ekspose Inovasi Tanaman Hias di Balai Penelitian Tanaman Hias (Balithi), Balitbangtan, di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat pada Kamis (9/9/2021).

Selanjutnya, tepung sorgum terfortifikasi ini diolah menjadi carrot cake yang biasanya dikonsumsi saat sarapan. Carrot cake biasanya terbuat dari parutan wortel dan tepung terigu. Pihaknya menggunakan tepung sorgum untuk menggantikan tepung terigu.

Prima mengungkapkan, proses formulasi carrot cake berbahan baku tepung sorgum ini cukup lama. “Bekerja dengan tepung lokal tidak mudah karena tepung terigu ada glutennya yang mempengaruhi elastisitas dan tekstur sehingga enak untuk membuat cake. Tapi tidak semua bisa makan terigu karena ada gluten,” terangnya.

Akhirnya, Prima menemukan formulasi untuk carrot cake yang terdiri dari tepung terigu terfortifikasi, gula sorgum, parutan wortel yang kaya beta karoten, serta mocaf atau tepung singkong untuk memperbaiki tekstur. Gula sorgum mengandung 40% fruktosa sehingga lebih aman bagi mereka yang diet, dibandingkan sukrosa yang kalorinya tinggi.

Soal rasa dan tekstur, carrot cake dari tepung sorgum ini tidak kalah dari carrot cake berbahan tepung terigu. Selain itu, carrot cake ini rendah kalori dan gluten free sehingga aman dikonsumsi oleh orang yang sedang menjalani diet.

Dalam mengembangkan produk pangan dari tepung sorgum ini, pihaknya akan bermitra dengan dengan PT Sorgha Sorghum Sejahtera di Jakarta. Inisiasi telah dilakukan sejak Maret 2021. Perusahaan ini memiliki semangat untuk mengembangkan pangan lokal berbahan baku tepung sorgum. Ke depannya, PT Sorgha yang akan memproduksi dan memasarkan carrot cake ini.

Selain tepung sorgum terfortifikasi, pihaknya juga mengembangkan hanjeli untuk buat tepung yang halus dengan metode basah sehingga tidak kasar saat dibuat cake.

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014).
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author