Anggrek Phalaenopsis Varietas Ayu yang Unik dan Eksotik

Jakarta, Technology-Indonesia.com – Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) terus berpartisipasi aktif dalam membangun usaha tani anggrek phalaenopsis di tanah air. Salah satunya melalui penyediaan varietas unggul yang disesuaikan dengan keinginan konsumen saat ini.

Upaya yang dilakukan antara lain dengan menerapkan program pemuliaan secara berkesinambungan untuk menjamin ketersediaan varietas unggul baru anggrek phalaenopsis yang memiliki tipe, warna dan bentuk bunga yang unik serta eksotik.

Beberapa varietas unggul anggrek phalaenopsis yang dihasilkan Balitbangtan melalui Unit Pelaksana Teknis Balai Penelitian Tanaman Hias (Balithi) diperkenalkan secara masif agar masyarakat khususnya pelaku usaha tani anggrek dapat lebih mengenal dan bersedia mengadopsi varietas tersebut.

Peneliti Balithi Dedeh Siti Badriah pada Jumat (9/10/20), mengatakan dari hasil pemuliaan yang telah dilakukannya bersama tim dihasilkan beberapa varietas unggul anggrek phalaenopsis. Anggrek dimaksud diberi nama Ayu Pujiastuti, Ayu Lestari, Ayu Larasati, Ayu Pratiwi, Ayu Respati dan Ayu Suciati.

Tujuan pemberian nama tersebut untuk memudahkan masyarakat mengenal produk inovasi dalam negeri yakni Balitbangtan. “Varietas-varietas ini merupakan hasil persilangan antara Dtps. Taisuco Jewel “M-5” x Dtps. Taisuco Jewel “M-3” dengan Dtps. Leopard Prince,” ujar Dedeh.

Dedeh menambahkan, keunggulan yang dimiliki varietas hasil silangan ini diantaranya memiliki bentuk bunga bulat dengan jumlah kuntum banyak, serta susunan bunga berderet teratur pada tangkai bunga. Selain itu warna bunga dengan corak garis dan bintik yang tertata rapi dan seimbang serta tipe multiflora menjadikan varietas-varietas ini terlihat menawan dan layak dijadikan produk unggulan.

Kepala Balitbangtan, Fadjry Djufry saat lawatannya ke Balai Penelitian Tanaman Hias (Balithi) beberapa waktu lalu menyampaikan bahwa potensi anggrek yang dikembangkan di dalam negeri perlu terus dimaksimalkan dalam skala komersial.

“Hal (pemaksimalan dalam skala komersil) itu agar hasil penelitian Balitbangtan bukan saja untuk memperkaya dan menambah keanekaragaman hayati anggrek di Indonesia, tetapi juga akan memberi keunggulan komparatif tersendiri atas komoditas anggrek indonesia yang bernilai ekonomis,” ujarnya.

Fadjry menambahkan sampai saat ini Balitbangtan terus berupaya meningkatkan inovasi seperti penyediaan varietas-varietas unggul demi meningkatkan kesejahteraan petani.

Kepala Balithi Dr. Rudy Soehendi dalam keterangannya menyampaikan bahwa perkembangan pemuliaan anggrek khususnya Phalaenopsis di Indonesia sudah pesat. Namun, terdapat kendala terutama dalam penyediaan benih yang seragam karena keterbatasan teknologi dan anggapan bahwa dengan adanya teknologi perbanyakan benih bisa menurunkan harga jual di tingkat petani.

Unik dan Eksotik

Anggrek phalaenopsis varietas ayu memiliki beberapa keunggulan diantaranya memiliki bentuk bunga bulat dengan jumlah kuntum banyak, serta susunan bunga berderet teratur pada tangkai bunga. Anggrek Phalaenopsis Ayu Pujiastuti yang dilepas tahun 2015 memiliki keunggulan bentuk bunga bulat dengan ukuran bunga bisa mencapai 10 cm. Jumlah kuntum bunga banyak (bisa mencapai 19 kuntum) dengan susunan bunga berderet teratur pada tangkai bunga.

Varietas ini memiliki warna bunga pink muda dengan corak garis dan bintik merah tua. Pada sepal lateral bintik merah tua lebih besar sehingga warna tersebut menonjol dan diperindah dengan warna bibir merah tua. Varietas ini dapat dibentuk tipe multiflora, yaitu dalam satu tangkai bunga memiliki lebih dari satu cabang.

Anggrek Phalaenopsis Ayu Lestari dilepas pada 2013. Anggrek ini memiliki keunggulan dalam warna bunga putih dengan corak garis dan bintik ungu tertata rapi dan seimbang. Pada sepal lateral bintik red purple lebih besar sehingga warna tersebut menonjol. Bunga memiliki bibir lebih besar berwarna merah tua. Arah menghadap bunga ke tiga arah yang tersusun secara rapi, serta jumlah bunga yang banyak berkisar 12 – 21 kuntum dan panjang dan lebar bunga > 7,5 cm. Banyaknya kuntum bunga ini didukung oleh percabangan pada rangkaian bunga tipe multiflora.

Anggrek Phalaenopsis Ayu Larasati yang dilepas pada 2014, memiliki keunggulan tipe multiflora bunga besar dan warna bunga putih dengan corak garis dan bintik ungu yang tertata rapi dan seimbang. Pada sepal lateral bintik red purple lebih besar sehingga warna tersebut menonjol. Jumlah bunga 14 – 18 kuntum, panjang bunga 7,4 – 8,3 cm dan lebar bunga 8,2 – 9,0 cm.

Anggrek Phalaenopsis Ayu Pratiwi dilepas pada 2014, memiliki keunggulan pada warna pada sepal lateral dan petal lebih tajam dibanding Phal. Ayu Lestari dan Phal. Ayu Suciati, yaitu bintik red purple dan garis – garis ungu tampak jelas, dan warna bibir merah tua terlihat menonjol. Jumlah kuntum bunga 15 – 24 kuntum, panjang 7,6 – 8,4 cm dan lebar 8,9 – 9,1 cm

Anggrek Phalaenopsis Ayu Respati dilepas pada 2014, memiliki keunggulan pada warna pada sepal lateral dan petal lebih lembut dibanding Phal. Ayu Lestari dan Phal. Ayu Suciati, yaitu bintik red purple dan garis – garis ungu tidak terlalu nampak, sehingga warna bibir merah tua terlihat menonjol.

Warna pada sepal lateral dan petal Phal. Ayu Respati lebih lembut dibanding Phal. Ayu Lestari dan Phal. Ayu Suciati, yaitu bintik red purple dan garis – garis ungu tidak terlalu nampak, sehingga warna bibir merah tua terlihat menonjol. Tipe multiflora bunga besar dan jumlah kuntum bunga banyak (18 – 20 kuntum), susunan bunga berderet rata dan rapih dengan panjang bunga 7,7 – 8,2 cm dan lebar bunga 8,6 – 9,4 cm.

Sementara anggrek Phalaenopsis Ayu Suciati dilepas pada 2013, memiliki keunggulan dalam warna bunga putih dengan corak garis dan bintik ungu yang tertata rapi dan seimbang. Pada sepal lateral binti red purple lebih besar sehingga warna tersebut menonjol. Susunan bunga berderet rata dan rapih dengan jumlah kuntum 12 – 25, dengan panjang bunga 7,3 – 7,5 cm dan lebar bunga 7,9 – 8,8 cm. (Sumber Balitbangtan dan Balithi)

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014).
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author