Gamsugen 1 dan 2, Varietas Kedelai Unggulan dari BATAN

Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) meluncurkan varietas kedelai unggulan yaitu Gamsugen 1 dan 2. Keunggulan varietas ini adalah berumur super genjah, produksi tinggi, dan tahan hama penyakit.

Gamasugen 1 dan 2 merupakan varietas kedelai hasil pemuliaan tanaman dengan teknis iradiasi. Varietas kedelai ini berasal dari varietas kedelai Tidar yang diradiasi dengan dosis 200 gray atau 0,2 kilogray yang aman bagi kesehatan.

Kepala Pusat Aplikasi dan Teknologi Isotop dan Radiasi (PATIR) BATAN, Hendig Winarno, mengatakan varietas Gamasugen 1 dan 2 ini merupakan varietas kedelai super genjah pertama di Indonesia dengan umur tanam kurang dari 70 hari.

“Gamasugen 1 dan 2 adalah salah satu solusi bagi pemenuhan kebutuhan kedelai nasional,” katanya dalam acara peluncuran Kedelai Gamasugen, di Pusat Aplikasi Teknologi Isotop dan Radiasi (PATIR) BATAN, Lebak Bulus, Pasar Jumat (2/12). Dengan diluncurkannya Gamasugen 1 dan 2, BATAN kini telah menghasilkan 8 varietas unggul kedelai nasional yang berkualitas.

Dalam kesempatan tersebut, Hendig mengatakan pentingnya peran pemerintah dalam membuat kebijakan yang bisa melindungi para petani kedelai. Kebutuhan kedelai dalam negeri menurut data Badan Pusat Statistik tahun 2012 sebesar 2,5 juta ton, sementara produksi kedelai nasional hanya sekitar 850.000 ton. Kekurangan tersebut ditutupi dengan impor kedelai yang mencapai 1,65 juta ton.

Varietas kedelai Gamasugen dilepas secara resmi oleh Kementerian Pertanian (Kementan) RI pada 17 Juni 2013 melalui SK Kementan No. 4387/Kpts/SR.120/6/2013 untuk Gamasugen 1 dan SK Kementan No. 4388/Kpts/SR.120/6/2013 untuk Gamasugen 2.

Selain berumur sangat pendek,  produktivitas Gamasugen 1 dan 2 juga tinggi, rata-rata produksi 2,4 ton/ha dengan potensi hasil 2,6 ton/ha. Gamasugen 1 dan 2 juga tahan terhadap penyakit karat daun, penyakit bercak dan tahan serangan hama penggerek pucuk.

Gamasugen 1 memiliki kandungan protein 37,65% dan Gamasugen 2, 37,34%. Salah satu peneliti Gamasugen, Ir. Arwin mengatakan tahu dan tempe yang diproduksi dengan kedelai lokal ini dijamin lebih gurih dan segar jika dibandingkan dengan kedelai impor.

Saat ini BATAN sedang menangkarkan 200 kilogram benih inti atau benih sumber. Ditargetkan akhir tahun 2014 benih varietas Gamasugen 1 dan 2 sudah menjadi benih sebar di petani.

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014).
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author