TechnologyIndonesia.id – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melalui Deputi Bidang Pemanfaatan Riset dan Inovasi menandatangani perjanjian lisensi dengan PT Sigma Utama terkait pemanfaatan Pigment Smart Magnetic dan Cat Anti Deteksi Radar.
Penandatanganan yang disaksikan oleh Kepala Organisasi Riset Nanoteknologi dan Material (ORNM) BRIN, Ratno Nuryadi ini berlangsung di Gedung BJ Habibie, Jakarta, pada Kamis (27/2/2025).
Ratno menegaskan bahwa kerja sama ini merupakan pencapaian penting dalam perjalanan panjang riset dan inovasi. Menurutnya, tidak semua penelitian berhasil mencapai tahap lisensi, mengingat banyak yang hanya sampai pada skala laboratorium atau prototipe, tanpa implementasi pada industri.
“Kolaborasi ini terwujud berkat dukungan dari berbagai pihak, baik dari BRIN maupun mitra industri seperti PT Sigma Utama. Ke depan, kami berharap ada lebih banyak mitra industri yang terlibat, termasuk PT Pindad sebagai pengguna akhir,” ujar Ratno.
Penelitian mengenai cat anti-radar telah dilakukan sejak era BATAN dan mengalami percepatan signifikan setelah integrasi lembaga riset ke dalam BRIN. Uji coba cat anti-radar telah dilakukan di laboratorium dan lapangan, termasuk uji dinamis pada Desember lalu di PT Pindad. Hasilnya menunjukkan efektivitas cat dalam mengurangi deteksi radar pada kendaraan tempur.
Direktur Utama PT Sigma Utama, Benny Frengki Simanjuntak, menyatakan bahwa penelitian ini sejalan dengan program pemerintah dalam memperkuat sistem pertahanan nasional dan mengoptimalkan industri lokal. Ia menegaskan komitmennya untuk terus mengembangkan dan memasarkan teknologi ini agar memberikan manfaat bagi negara.
“Kami bangga dapat berkontribusi dalam pengembangan produk berbasis inovasi nasional. Indonesia memiliki banyak talenta hebat, dan dengan kerja sama yang baik antara pemerintah, industri, dan akademisi, kita bisa mencapai kemandirian teknologi,” kata Benny.
Deputi Bidang Pemanfaatan Riset dan Inovasi BRIN, R. Hendrian menambahkan bahwa lisensi merupakan bentuk penerimaan dan pengakuan hasil riset oleh industri.
Teknologi Pigment Smart Magnetic dan Cat Anti Deteksi Radar menggunakan material Logam Tanah Jarang (LTJ) lokal, oleh karenanya hasil riset ini tidak hanya mendukung sektor pertahanan tetapi juga mendorong pemanfaatan sumber daya dalam negeri.
Dari awal tahun sampai dengan Februari 2025, BRIN telah menghasilkan delapan lisensi hasil riset. Hendrian berharap kerja sama antara BRIN dan industri terus berkembang, termasuk kerja sama pemanfaatan hasil riset mekanisme lisensi.
“Kami berharap kerjasama yang sudah terjalin baik antara BRIN, PT. Sigma Utama dan PT. Pindad dapat terus diperluas, untuk mendorong inovasi dan kemandirian teknologi nasional,” pungkas Hendrian. (Sumber: brin.go.id)