Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi menurunkan tim untuk mengurangi curah hujan di Palembang sehubungan dengan akan diselenggarakannya SEA Games ke XXVI.
Unit Pelaksana Teknis Hujan Buatan BPPT, Syamsul Bahri mengatakan saat ini sudah ada tiga pesawat di Palembang untuk melakukan pengurangan curah hujan.
“Tiga unit pesawat TMC (Teknologi Modifikasi Cuaca) sudah berada serta satu unit Mobile Radar. Pesawat itu bermanfaat mengurangi hujan dan mobile radar digunakan untuk memantau posisi dan pergerakan awan serta potensi hujan hingga radius 150 km,” katanya di Jakarta, Rabu, (2/11).
Pesawat ini bekerja dengan Competition Mechanism yaitu dengan memasukkan bahan semai higrokopis berukuran sangat kecil ke dalam awan. Sehingga akan menginisiasi pembentukan butiran kecil uap air yang akan berfungsi sebagai kompetitor bagi butiran air alami dalam menyerap uap air pada proses perkembangan awan. Proses itu menghambat pertumbuhan awan dan mengambat turunnya hujan.
Menurut Syamsul, Palembang perlu mewaspadai adanya curah hujan tinggi karena memasuki Nopember 2011 akan terjadi peningkatan curah hujan di sebagian besar wilayah Indonesia.
Intensitas hujan akan terus meningkat selama tiga bulan ke depan seiring dengan menguatnya monsoon Asia yang masuk ke wilayah Indonesia.
Faktor lain yang sangat berpengaruh terhadap curah hujan di Indonesia lanjut Syamsul diantaranya El Nino Southern Oscillation (ENSO) dan Indian Dipole Mode (IOD).
Curah hujan bervariasi antara normal, di bawah normal dan di atas normal. Daerah yang akan mengalami curah hujan di bawah normal adalah Sumatera bagian selatan equator, Jawa, Bali dan Nusa Tenggara Barat.
Daerah dengan curah hujan normal adalah Sumatera sekitar equator, Kalimantan Selatan dan sebagian Kalimantan Barat, Sulawesi Utara, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan serta Kepulauan Maluku.
Sementara daerah dengan curah hujan di atas normal adalah Sumatera sebelah utara equator, sebagian besar Kalimantan dan sebagian Sulawesi serta sebagian besar Papua.
Perlu juga diketahui menurut Syamsul Bahri saat ini super cloud cluster (SCC) di Samudera Hindia yang bergerak kea rah timir memasuki Indonesia yang mengakibatkan terjadinya aktifitas konveksi harian yang kuat yang menghasilkan hujan deras pada sore hingga malam hari. *