Bali – Technology-Indonesia.com – Kementerian Koordinator Maritim menyambut baik Gerakan Bersih Pantai dan Laut (GBPL) yang dilaksanakan di Badung dan Denpasar, Bali minggu ini. Program ini diharapkan akan terus berjalan berkesinambungan sehingga tercapai pengurangan sampah plastik di laut hingga 70 persen pada 2025
“Kami memberikan apresiasi kepada KKP (Kementerian Kelautan dan Perikanan-red) atas aksi nyata yang telah dilaksanakan untuk mendukung komitmen pemerintah dalam mengurangi sampah plastik di laut sebesar 70 persen pada tahun 2025,” ujar Deputi Bidang Iptek SDM dan Budaya Maritim Syafri Burhanuudin dalam kesempatan terpisah di Jakarta, Minggu (26/11/2017).
Kemenko Maritim bersama 16 Kementerian dan Lembaga lainnya telah menyusun Rencana Aksi Nasional Pengelolaan Sampah Plastik di Laut, yang merujuk pada 4 pilar kebijakan yaitu membangun kesadaran, mengontrol pembuangan sampah plastik di daratan, mengontrol puing sampah laut, serta meningkatkan pembiayaan dan penguatan riset dan inovasi.
Syafri menilai kampanye Gerakan Bersih Pantai dan Laut yg merupakan bagian dari program Gerakan Cinta Laut (GITA), bertujuan untuk mewujudkan Laut Sehat.
Gerakan Cinta Laut merupakan aksi yang melibatkan berbagai stakeholder. Syafri mengharapkan program ini juga akan mengubah perilaku masyarakat untuk tidak lagi membuang sampah plastik ke laut.
Disisi lain, Kemenko Maritim juga mengharapkan dikembangkan peningkatan program 3R (reduce reuse recycling) sampah plastik dengan melibatkan kerjasama pihak swasta. “Kami berharap KKP berkomitmen untuk terus melaksanakan seluruh kegiatan ini hingga 2025,” ujar Syafri.
Pada Sabtu-Minggu (25-26 November 2017) GBPL menyasar wilayah Badung dan Denpasar. Di Badung dipusatkan di Pantai Bali Coral, Tanjung Benoa, Kuta Selatan, sementara di Denpasar dipusatkan di Pantai Merthasari, Sanur.