Menristek Dorong Lapan Kembangkan Satelit Indonesia

Jakarta, Technology-Indonesia.com – Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (Menristek/Kepala BRIN) Bambang P.S. Brodjonegoro meminta Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) untuk fokus dalam pengembangan satelit di Indonesia secara lebih masif. Menristek berharap Lapan dapat memprioritaskan pengembangan satelit dan penguasaan teknologi pemantauan.

“Yang diharapkan adalah penguasaan teknologi, sehingga Lapan memiliki konsentrasi terhadap satelit berkapasitas besar yang tidak hanya digunakan untuk keperluan pertahanan tapi juga kepentingan komersial,” terang Menristek dalam sambutannya saat menghadiri Rapat Koordinasi Nasional Citra Satelit Penginderaan Jauh 2020, di Jakarta (28/1/2020).

Menteri Bambang menyebutkan saat ini Indonesia masih bergantung pada “provider” ataupun pemilik satelit yang umumnya berasal dari luar, sehingga mengimpor jasa dari pemanfaatan satelit dari luar negeri. Ia berharap Indonesia dapat berupaya meningkatkan kemampuan dalam negeri untuk menyediakan citra satelit, sehingga memaksimalkan kemandirian bangsa untuk pemanfaatan satelit yang harus dicapai untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.

“Kita sebagai negara yang berada di garis khatulistiwa banyak memiliki keistimewaan. Selain memiliki iklim tropis, curah hujan dan suhu stabil tapi juga memiliki keistimewaan lain. Indonesia merupakan lokasi yang strategis untuk membangun bandar antariksa untuk peluncuran roket,” jelasnya.

Menteri Bambang juga mengungkapkan bahwa Indonesia dirasa perlu memiliki dan mengembangkan sebuah alat teknologi yang berdampak pada kemajuan serta ketahanan negara. Misalnya pesawat tanpa awak, atau drone. Ia menyebutkan depan Indonesia melalui Lapan perlu fokus untuk menghadirkan teknologi drone yang akan menjadi tren di masa mendatang.

Kepala Lapan Thomas Djamaluddin membenarkan bahwa Menristek telah mengarahkan Lapan agar fokus pada teknologi keantariksaan pengembangan satelit didukung dengan pengembangan pesawat tanpa awak (drone). Drone dan satelit merupakan satu bagian yang integral untuk sistem pemantauan. Ia menyebutkan Lapan menjadi koordinator dalam program pengembangan satelit dalam Prioritas Riset Nasional 2020-2024, yaitu membuat satelit komunikasi orbit rendah konstelasi.

“Pada prioritas riset nasional nanti, tentu di dalamnya bukan hanya untuk komunikasi tapi satelit untuk penginderaan jauh juga menjadi program yang terus dilanjutkan,” ujarnya.

Kepala Lapan menyebutkan, citra satelit saat ini menjadi kebutuhan yang harus ada untuk rencana detil tata ruang, pembangunan, deteksi awal kebencanaan, dan kerusakan lingkungan termasuk tanggap darurat ketika terjadi bencana. Lapan bisa memberikan citra satelit dan bagaimana pemanfaataanya bisa dikoordinasikan.

Pada kesempatan tersebut Lapan meluncurkan sistem informasi pemantau kebakaran lahan dan hutan terbaru berbasis website dan aplikasi mobile.

“Terkait kebencanaan, kami bisa berikan peringatan dini terkait potensi kebakaran hutan. Kami menyediakan aplikasi Lapan fire hotspot yang memberi koordinat titik panas yang bisa menjadi penyebab kebakaran hutan,” ujarnya.

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014).
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author