Menteri Riset dan Teknologi (Menristek), Prof Dr Gusti Muhammad Hatta melantik Prof Dr Iskandar Zulkarnain sebagai Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). Mantan Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Kebumian ini menggantikan Prof Dr Lukman Hakim.
Pelantikan Kepala LIPI kali ini, menurut Menristek sangat istimewa karena melalui proses rekruitmen secara terbuka untuk pertama kalinya. Hal ini sejalan dengan Peraturan Menteri Menpan dan RB Nomor 13 tahun 2014 tentang tata cara pengisian jabatan pimpinan tinggi secara terbuka di lingkungan instansi pemerintah.
“Alhamdulillah pelaksanaan pola rekruitmen berjalan dengan baik, dan diikuti oleh 9 calon baik dari internal maupun eksternal. Terpilihnya Prof. Dr. Iskandar Zulkarnain telah melalui prosedur yang dilaksanakan dengan semangat Reformasi Birokrasi,” ungkapnya dalam Acara pelantikan Kepala LIPI di Auditorium LIPI, Jakarta, Jumat (17/10) malam.
Selanjutnya, Menristek berharap semua Kepala LPNK dan jajarannya mengikuti pola open bidding atau rekruitmen seleksi terbuka.
Prof Dr Ir Iskandar Zulkarnain dikukuhkan sebagai profesor riset bidang geologi dan geofisika pada Agustus 2013. Ia melakukan penelitian panjang pada batuan-batuan vulkanik di Pulau Sumatra. Hasilnya diketahui melalui penelitian dengan pendekatan geokimia batuan. Pulau Sumatra bukanlah sebuah segmen homogen kerak benua seperti yang diyakini selama ini.
Dalam proses seleksi Kepala LIPI, Iskandar mengalahkan calon kandidat lainnya, yakni, Prof Dr Bambang Subiyanto (LIPI), Prof Dr Estiko Rijanto (LIPI), Prof Dr Dewi Fortuna Anwar (LIPI), Prof Ikrar Nusa Bhakti (LIPI), Prof dr Edvin Aldrian (BMKG), Prof Evvy Kartini (BATAN), Prof Dr Fahmi Amhar (BIG), dan Prof Dr Wimpie Agoeng Noegroho Aspar (BPPT).
Sebagai Kepala LIPI baru, Iskandar diharapkan dapat mewujudkan ide dan karya terbaik dan memimpin LIPI dengan bijaksana, serta mampu berperan secara nyata dalam menciptakan great science, sesuai visi LIPI sebagai salah satu lembaga penelitian kelompok terbaik dunia.
Karena Gusti akan mengakhiri masa jabatannya sebagai Menristek, ia berpesan agar di bawah pemerintahan yang baru, LIPI lebih berperan nyata dalam menghasilkan riset yang mampu mengatasi permasalahan bangsa, antara lain masalah pangan/pertanian, kelautan, energi dan air.
“Disini pentingnya diseminasi hasil iptek secara masif dan sistematis harus ditingkatkan. Disamping itu bagaimana hasil riset dan teknologi LIPI mampu menjawab tantangan bangsa, sehingga kebijakan pemerintahan yang baru bisa berlandaskan iptek,” ungkap Gusti.
Terkait Sumber Daya Manusia (SDM) peneliti, Menristek berharap tidak hanya pada peningkatan jumlah peneliti namun juga kualitas peneliti sendiri. Untuk itu diperlukan strategi agar ratio perbandingan dapat dipenuhi guna mendukung daya saing bangsa.