Jakarta, Technology-Indonesia.com – Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) meluncurkan Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik “Citarum Harum” dalam rangkaian peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2018. KKN Tematik ini merupakan sumbangsih sektor pendidikan tinggi untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga kondisi Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum dan mencari solusi terhadap permasalahan sungai Citarum.
Menristekdikti Mohammad Nasir meluncurkan program ini bersama Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan, Dirjen Sumber Daya Iptek dan Dikti Ali Ghufron Mukti dan Rektor Unpad Tri Hanggono Achmad di Gedung Graha Sanusi Hardjadinata, Universitas Padjadjaran (Unpad), Bandung, Jawa Barat (3/5/2018).
“KKN ini melibatkan perguruan tinggi yang ada di wilayah Jawa Barat dan DKI Jakarta untuk bersama-sama mengubah sungai Citarum menjadi lebih baik. Harus diketahui, pada awal tahun 2018 sungai Citarum menjadi sungai terkotor di dunia. Untuk itu seluruh elemen masyarakat harus turun tangan membantu menyelesaikan permasalahan yang ada disana,” ujar Menristekdikti.
Menteri Nasir menjelaskan Kemenristekdikti telah merespon cepat atas upaya pemerintah dalam merevitalisasi sungai Citarum. Pihaknya berkordinasi dengan seluruh Rektor PTN dan PTS yang di Jawa Barat dan DKI Jakarta untuk ikut serta terjun ke lapangan melalui program “KKN Tematik Citarum Harum”.
“Kami akan melakukan pengklasteran mulai dari hulu, tengah dan hilir sesuai bidang masing-masing. Saya tidak ingin KKN hanya dijadikan jalan-jalan saja, tetapi bagaimana KKN betul-betul bisa memberikan pendampingan kepada masyarakat dan menginplementasikan inovasi dari mahasiswa untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat, mulai dalam hal ekonomi, pendidikan dan kesehatannya,” tegas Nasir.
Menristekdikti berharap Program KKN ini dapat berjalan terus setiap tahunnya sesuai dengan target awal pemerintah untuk merevitalisasi sungai Citarum. Nasir juga ingin jumlah keikutsertaan mahasiswa untuk melakukan KKN ini bisa terus meningkat.
“Saat ini mahasiswa yang sudah terlibat KKN Citarum Harum kurang lebih 250. Kedepannya dalam satu tahun ini harus bisa melibatkan 1.500 mahasiswa. Saya juga berharap melalui KKN ini, dalam dua tahun bisa memberikan pengaruh yang signifikan. Harapannya bisa memberikan sumbangsih yang nyata untuk kemajuan sungai Citarum,” imbuh Nasir.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan mengaku senang atas bantuan dari perguruan tinggi di Jawa Barat dan DKI Jakarta atas sumbangsih untuk mengubah sungai Citarum melalui program KKN Tematik “Citarum Harum”.
“Peran pendidikan tinggi sangat penting untuk mendukung revitalisasi sungai Citarum, selain melakukan pendampingan masyarakat melalui KKN, pengembangan riset, inovasi dan teknologi juga punya dampak besar untuk mengubah sungai Citarum yang lebih baik,” ujar Luhut.
Menteri Luhut menyampaikan, tahun ini permasalahan sungai Citarum menjadi perhatian Presiden Jokowi karena sungai Citarum mempunyai dampak yang sangat besar bagi kelangsungan hidup masyarakat di Jawa Barat. Payung hukum juga sudah dibuat demi mendorong percepatan revitalisasi sungai Citarum.
“Dikeluarkannya Perpres 15 Tahun 2018 sebagai terobosan untuk mensinergikan peran dan kewenangan berbagi instansi dan stakeholders terkait. Untuk itu dalam tujuh tahun kita harus bisa mengubah sungai Citarum, kita bangun kerjasama tim yang kuat, karena tanpa kerjasama tim, masalah tidak akan terselesaikan,” papar Luhut.
Rektor Universitas Padjadjaran Tri Hanggono Achmad menjelaskan perguruan tinggi mendukung penuh program revitalisasi sungai Citarum.
“Sebagai perguruan tinggi kita mendapat kepercayaan dan tugas yang tidak sederhana. Namun dengan kekuatan akademik yang kita miliki dan dukungan semua pihak kami yakin dapat mendorong kemanfaatan sungai Citarum lebih baik lagi di masa depan,” papar Tri Hanggono Achmad.