Jakarta, Technology-Indonesia.com – Penganugerahan TOP BUMD 2018 kembali digelar di Balai Kartini, Jakarta (3/5/2018) untuk membangun BUMD agar bisa mendukung percepatan ekonomi Indonesia. Ajang ini dihadiri lebih dari 700 orang peserta.
“Kegiatan top rating ini digelar setiap tahun untuk memberikan apresiasi penghargaan kepada BUMD berprestasi, berkinerja baik dan memberikan kontribusi baik kepada daerah maupun nasional,” ujar Ketua Penyelenggara TOP BUMD 2018 M Lutfi Handayani dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (3/5/2018).
Menurut Lutfi, proses penilaian kegiatan TOP BUMD sudah dimulai sejak awal 2018 dengan menyeleksi lebih dari 2.000 BUMD. Data BUMD ini dikumpulkan dari asosiasi BUMD.
“Setelah difilter menjadi 200 BUMD, terus kita wawancarai mereka, ada saran perbaikan dari dewan juri. Jadi kegiatan ini jadi proses pembelajaran BUMD, mudahan-mudahan ke depan BUMD kita bisa jauh lebih baik,” kata Lutfi.
Salah satu dewan juri Suryo Danisworo mengatakan, ada yang berbeda dari Top BUMD yang digelar dengan award-award sejenis. “Bedanya kita dengan yang lain, kita punya nilai tambah yaitu masukan kita, dewan juri kepada BUMD-BUMD yang masuk nominasi,” kata Suryo.
Acara yang dihelat oleh Majalah BusinessNews Indonesia bekerja sama dengan Asia Business Research Center ini dihadiri Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo dan Ketua DPD RI Oesman Sapta.
Untuk tahun 2018 ini, tema yang diangkat adalah BUMD Hebat, Kunci Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia. Ada 200 BUMD terbaik di Indonesia yang masuk nominasi untuk meraih penghargaan TOP BUMD 2018.
Dari nominasi tersebut, sebanyak 150 BUMD Finalis mengikuti proses penilaian lanjutan secara lengkap. Jumlah Peserta ini, meningkat 42,1% dibanding tahun lalu dimana sebanyak 79 BUMD Finalis yang mengikuti proses penilaian secara lengkap.
Dalam kesempatan tersebut, Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Oesman Sapta berharap badan usaha milik daerah (BUMD) untuk ramai-ramai melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dengan memanfaatkan dana, manajemen BUMD dapat diperbaiki karena dipantau langsung oleh investor.
“BUMD sekarang harus masuk BEI, gunakan pasar modal.Modal sekarang bukan di bank. Bank itu bunganya tinggi di bursa, “kata Oesman.
Menurut Oesman yang juga seorang pengusaha, ia dulu hanya seorang pedagang rokok di pelabuhan di daerah Kalimantan Barat. Saat ini, dia sudah memiliki perusahaan yangberpengalaman di BEI. “Karyawan perusahaan saya kecil, 37 ribu orang. Saya bisa, kenapa BUMD yang punya wilayah tidak bisa?” kata dia.
Oesman mengungkapkan DPD saat ini sudah mengajukan RUU tentang BUMD. Ke depan, BUMD diharapkan memiliki payung hukum seperti BUMN yang juga sudah memiliki UU sendiri. Sebab, secara keseluruhan BUMD memiliki peran signifikan dalam pemabangunan di daerah.
“BUMD harus memiliki dan menjalankan tata kelola perusahaan yang baik. Perlunya ketentuan utk meningkatkan persaingan dan kompetensi sumber daya manusia, dan juga perlunya untuk semua pihak, selain itu saham untuk pihak lain selain Pemda,” kata Oesman.
Melalui kegiatan TOP BUMD ini, diharapkan akan semakin banyak bermunculan BUMD-BUMD Hebat, yakni BUMD yang terus melakukan perbaikan dalam pengelolaan usahanya, sehingga dapat lebih berkontribusi dalam pembangunan perekonomian di daerah maupun di tingkat nasional.