Jakarta, Technology-Indonesia – Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) kembali mengucurkan pendanaan inovasi senilai Rp 103,8 miliar kepada 65 lembaga litbang industri dan perguruan tinggi. Pendanaan inovasi ini bertujuan mendorong hilirisasi hasil penelitian dan pengembangan produk inovasi dalam negeri serta meningkatkan kapasitas industri nasional.
Kemenristekdikti telah memberikan pendanaan untuk Inovasi Industri sejak tahun 2015 dan pendanaan Inovasi Perguruan Tinggi di industri sejak tahun 2016. Pendanaan inovasi merupakan salah satu upaya yang dilakukan pemerintah untuk mengakselerasi pertumbuhan inovasi teknologi di Indonesia.
Menristekdikti Mohammad Nasir mengatakan dengan memberikan pendanaan yang tepat dapat dirancang strategi untuk mengakselerasi proses hilirisasi hasil penemuan dan memecah penghambat-penghambat yang menjadi penyebab gagalnya proses inovasi.
“Semoga hal ini dapat memicu perkembangan Industri di Indonesia dan dapat menambah nilai hasil riset. Apa yang kita saksikan saat ini memberikan gambaran bahwa Indonesia memiliki kompetensi yang cukup untuk tumbuh dan berkembang menjadi negara yang perekonomiannya digerakan oleh inovasi, tidak hanya mengandalkan SDA yang kita miliki,” ujar Menristekdikti dalam acara “Penandatanganan Perjanjian Kerjasama Pendanaan Inovasi Industri Kemristekdikti 2018”, di Auditorium Gedung BPPT, Jakarta (17/4/2018).
Pada acara ini 65 lembaga penelitian dan pengembangan (litbang) mendapatkan pendanaan dengan komposisi 52 pemenang pendanaan inovasi litbang industri dan 13 inovasi litbang perguruan tinggi dari berbagai bidang fokus.
Menteri Nasir berharap penandatanganan kerjasama antara Kemenristekdikti dengan industri dan perguruan tinggi, dapat memotivasi industri lainnya dalam mengembangkan industri nasional. Selain itu, kerjasama ini dapat menggerakan perekonomian Indonesia tidak hanya dengan memanfaatkan kekayaan alam, namun juga digerakan oleh Inovasi.
Direktur Jenderal (Dirjen) Penguatan Inovasi Jumain Appe, mengatakan pendanaan inovasi ini merupakan bentuk kesungguhan pemerintah dalam mendorong hilirisasi hasil penelitian litbang perguruan tinggi dan industri. Program ini bertujuan mendorong hilirisasi hasil penelitian hingga tahap produksi dan meningkatkan industri nasional Indonesia.
“Pendanaan inovasi industri dan perguruan tinggi ini didorong mulai dari tahap hilirisasi hingga ke tahap produksi. Semoga hilirisasi hasil litbang perguruan tinggi dan industri bisa menjadi tonggak sejarah perjuangan bangsa Indonesia untuk menjadi bangsa yang inovatif,” tuturnya.
Presiden Direktur PT. Zenith Allmart Precindo, Allan Changrawinata yang merupakan perwakilan industri penerima dana insentif dari program Pendanaan Inovasi Industri berharap pemerintah terus hadir mendukung industri untuk melahirkan puluhan industri baru yang bergerak di bidang inovasi. Pemerintah diharapkan tidak hanya dengan pemberian dana insentif, tapi juga memberikan regulasi kewajiban untuk menggunakan hasil industri secara nasional.